Beranda Kutai Timur Kolaborasi Perkebunan Berkelanjutan, Pemkab Kutim Perkuat Sinergi Lintas Sektor

Kolaborasi Perkebunan Berkelanjutan, Pemkab Kutim Perkuat Sinergi Lintas Sektor

178 views
0

Jalannya dialog interaktif Pemkab Kutim menuju perkebunan berkelanjutan. Foto: Irfan/Pro Kutim

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan transformasi sektor perkebunan yang berkelanjutan. Komitmen ini ditegaskan melalui dialog interaktif bertajuk Kolaborasi Mewujudkan Transformasi Perkebunan Berkelanjutan, Rabu (21/5/2025) malam di Pelangi Room Hotel Royal Victoria.

Kegiatan dibuka langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dalam kesempatan itu, Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Poniso mengatakan keberlanjutan bukan sekadar tujuan akhir, melainkan merupakan sebuah proses panjang yang memerlukan kerja sama lintas sektor.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Jerman dan Pemerintah Swiss melalui program Sustainability and Value Added in Agricultural Supply Chains in Indonesia (SASCI+), serta atas kontribusi nyata dari empat perusahaan multinasional: Barry Callebaut, McDonald’s, Nestlé, dan PepsiCo, dalam upaya kita bersama mewujudkan transformasi sektor perkebunan yang berkelanjutan di Kutai Timur,” sebutnya.

Selanjutnya, Kutim merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan potensi besar di sektor perkebunan. Namun demikian, pemerintah juga menyadari bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, serta isu keberlanjutan dan inklusivitas mengharuskan untuk berbenah dan bertransformasi.

Untuk itu, Pemkab Kutim telah merancang berbagai program pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam dokumen perencanaan jangka menengah dan panjang. Pertama, dari RPJMD 2025–2029 ada pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan. Pemkab Kutim bersama DPRD telah menyepakati Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 yang menekankan pada pembangunan inklusif, adil, dan berkelanjutan.

“Fokus utama dalam RPJMD ini meliputi, penguatan ekonomi lokal yang berkelanjutan, peningkatan akses pendidikan dan Kesehatan, serta perlindungan lingkungan dan jaminan sosial secara menyeluruh,” ujar Ardiansyah.

Kedua, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045, Pemkab Kutim menetapkan visi “Kutai Timur Hebat 2045. Yaitu Pusat Hilirisasi Sumber Daya Alam yang Maju, Inklusif, dan Berkelanjutan”. Strategi utama mencakup, transformasi ekonomi melalui penguatan UMKM dan koperasi, pengembangan sektor pertanian, peternakan, pariwisata, dan kelautan, serta peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, pendidikan, air bersih, dan rumah sakit.

Ketiga, sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Pemkab Kutim menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk RPJMD 2025–2029. KLHS ini bertujuan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan daerah, dengan prinsip-prinsip seperti keadilan antar generasi, efisiensi, partisipasi, dan akuntabilitas. Dan keempat, penguatan Sistem Informasi Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan, Pemkab Kutim melalui Bappeda berkolaborasi dengan GIZ SASCI+.

“Melalui berbagai program dan inisiatif tersebut, Pemkab Kutim menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat serta pelestarian lingkungan. Artinya, pembangunan yang kami dorong bukan sekadar mengejar pertumbuhan angka, tetapi pertumbuhan yang memperhatikan daya dukung alam, keberlanjutan sumber daya, serta keberpihakan pada generasi mendatang,” tegas Bupati.

Dalam konteks inilah, inisiatif SUSTAIN Kutim menjadi sangat strategis. Pendekatan lanskap berkelanjutan yang berbasis kolaborasi multipihak, tata kelola inklusif, dan praktik pertanian yang ramah lingkungan adalah cerminan nyata dari bagaimana kita bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus mengorbankan kelestarian alam.

Kami menyambut baik kunjungan lapangan ke Kecamatan Kombeng, Rantau Pulung, dan Bengalon, wilayah yang merepresentasikan tantangan nyata, sekaligus peluang besar untuk membangun model praktik terbaik pengelolaan perkebunan yang seimbang secara ekologis, ekonomis, dan sosial. Melalui diskusi ini, kami harapkan tercipta saling pemahaman, terbangunnya kepercayaan yang kokoh, dan tersusunnya langkah-langkah konkret untuk mendukung penerapan program secara berkelanjutan, terukur, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Terakhir, Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog, memperkuat kapasitas kelembagaan, dan menjadi mitra yang aktif dalam mendukung keberhasilan implementasi SUSTAIN Kutim.

“Saya percaya, dengan sinergi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan komunitas lokal, kita mampu menciptakan ekosistem pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Ardiansyah.

Dialog interaktif ini turut menghadirkan sejumlah narasumber kunci seperti Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Kutim Ripto Widargo, Team Leader Sustain Kutim Iwied Wahyulianto, dan Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono sendiri. Diskusi berlangsung dinamis dan mencakup berbagai aspek strategi serta tantangan dalam transformasi perkebunan berkelanjutan.

Kegiatan ini juga mendapat perhatian dari pelaku usaha dan mitra internasional, yang menunjukkan antusiasme dalam mendukung agenda keberlanjutan di Kutim. Turut hadir perwakilan dari Barry Callebaut Group Singapore, Jonas Dallinger dari GIZ Indonesia, dan Djaka Riksanto dari PepsiCo Indonesia.

Keikutsertaan berbagai pihak ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik lokal maupun global, dalam mendorong praktik perkebunan yang ramah lingkungan dan berkeadilan sosial. Forum ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat untuk sinergi jangka panjang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat demi masa depan perkebunan yang lebih baik di Kutim. (kopi13/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini