Rombongan BPS melakukan audiens ke Bupati Ardiasyah Sulaiman. Foto: Miftah/Pro Kutim
SANGATTA — Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menerima audiensi dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim, Widiyantono, beserta jajaran, dan perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), di ruang kerja Bupati pada Rabu (2/7/2025). Pertemuan tersebut membahas pelaksanaan program nasional Desa Cinta Statistik atau bisa disingkat Desa Cantik di wilayah Kutim.
Program Desa Cantik merupakan program BPS Nasional yang bertujuan meningkatkan kemampuan pengelolaan data statistik di tingkat desa. Dalam audiensi tersebut, Widiyantono menyoroti minimnya integrasi data dan terbatasnya kapabilitas statistik di desa-desa.

“Masih banyak desa yang belum memiliki sistem pengelolaan data yang baik. Program ini hadir untuk menjawab tantangan itu, agar desa mampu menghasilkan data yang lebih akurat, terstruktur, dan bermanfaat,” ungkap Widiyantono.
Untuk implementasinya, program Desa Cantik akan dikolaborasikan antara BPS, Diskominfo, dan Bappeda Kutim. Sinergi antarinstansi ini diharapkan dapat mempercepat penguatan tata kelola data desa yang strategis dan terintegrasi. Program ini diharapkan desa mampu mengelola data statistiknya secara lebih baik, lebih akurat dan bermanfaat.
“Program ini bertujuan untuk mendorong desa agar mampu menghasilkan dan memanfaatkan data statistik secara mandiri. Ini sangat penting sebagai dasar pengambilan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Program Desa Cantik, lanjut Widiyantono, juga merupakan bagian dari strategi nasional pembangunan desa, sejalan dengan Asta Cita ke-6 Presiden RI, yakni membangun Indonesia dari pinggiran melalui penguatan daerah dan desa.
Bupati Ardiansyah menyambut positif program tersebut dan menyatakan bahwa Desa Cantik sangat sejalan dengan salah satu dari 50 Program Unggulan Pemerintah Kabupaten Kutim, yaitu Desa Presisi. Program ini mengedepankan penggunaan data akurat dan bukti nyata dalam perencanaan pembangunan di tingkat desa.

“Kita butuh data yang valid, mutakhir, dan terintegrasi untuk merancang pembangunan desa yang lebih efektif. Sinergi antara Desa Cantik dan Desa Presisi akan memperkuat arah pembangunan kita, terutama di wilayah pedesaan,” tegas Ardiansyah.
Audiensi ini menjadi langkah awal kolaboratif untuk mewujudkan desa-desa di Kutim yang lebih cerdas dalam mengelola data dan mampu merumuskan arah pembangunan yang tepat sasaran.(kopi8/kopi13)