Beranda Kutai Timur PERDAMI Peringatkan Bahaya Gadget, 2050 Mayoritas Manusia Akan Berkacamata

PERDAMI Peringatkan Bahaya Gadget, 2050 Mayoritas Manusia Akan Berkacamata

64 views
0

PERDAMI saat menjelaskan penanganan kasus kebutaan. Foto: Bagus/Pro Kutim

MUARA WAHAU – Selain fokus pada penanganan kasus kebutaan katarak yang terjadi saat ini, kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak di Muara Wahau juga menjadi platform bagi para ahli untuk mengingatkan Pemkab Kutai Timur (Kutim) dan masyarakat mengenai tantangan kesehatan mata di masa depan.

Ketua Tim PERDAMI Kaltim-Kaltara, dr Pikasa Retsyah Dipayana yang hadir sebagai tim teknis pelaksana operasi, menyampaikan bahwa masalah kesehatan mata tidak hanya terbatas pada katarak, melainkan juga masalah penglihatan akibat perubahan gaya hidup.

Pikasa mengutip proyeksi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sangat mencemaskan.

“Gambaran dari WHO, dari Badan Kesehatan Internasional itu, tahun 2050 akan lebih banyak manusia yang berkacamata daripada yang tidak berkacamata,” ungkap Pikasa.

Menurutnya, masalah ini disebabkan oleh paparan teknologi sejak dini. Ia mencontohkan kebiasaan anak-anak zaman sekarang yang sudah memegang handphone sejak lahir.

“Anak-anak sekarang dari lahir sudah pegang handphone. Nangis disetelkan baby shark. Itu sebenarnya nanti masalah ke depannya,” tegasnya.

Dokter spesialis mata yang praktik di Rumah Sakit Sangkulirang ini turut membagikan pengalamannya mengenai dampak nyata dari perubahan gaya hidup digital.

“Saya sendiri melihat ada, begitu saya praktik di Rumah Sakit Sangkulirang, pasien ini umur 20 tahun datang. Dia cuma bisa melihat hitung jari saja,” jelasnya.

Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa gangguan penglihatan parah kini menyerang usia yang sangat muda, yang berisiko menyebabkan kecelakaan atau penurunan kualitas hidup secara drastis.

Peringatan dari Tim PERDAMI ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Kutim. Ini sejalan dengan upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan dan edukasi.

Kerja sama yang terjalin antara Pemkab Kutim dan PERDAMI diharapkan dapat diperluas untuk mencakup program-program preventif dan edukasi kepada orang tua dan sekolah, demi menjaga kesehatan mata generasi penerus, sehingga angka kebutaan dan gangguan penglihatan di Kutai Timur dapat diturunkan.(kopi5/kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini