SANGATTA- Di era kepemimpinan duet Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang, pola pelaksanaan kompetisi qari-qariah terbaik tahunan yaitu Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dikembalikan pada metode lama. Yakni penunjukkan tuan rumah diamanatkan secara bergiliran, setelah pada periode bupati sebelumnya selalu dipusatkan di Masjid Agung, Komplek Islamic Center, Bukit Pelangi.
Nah, untuk pelaksanaan MTQ XIII, 2017 ini bakal diselenggarakan di Kecamatan Teluk Pandan yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Sejumlah rapat koordinasi digelar untuk mematangkan persiapan MTQ yang dilaksanakan di “pintu masuk Kutim” tersebut. Salah satunya rakor yang dipimpin oleh Wabup Kasmidi Bulang di Ruang Ulin, Kantor Sekretariat Kabupaten, Kamis lalu. Saat rapat Wabup didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Irawansyah. Menghadirkan sejumlah pihak seperti Camat Teluk Pandan Amir, Kepala Bagian (Kabag) Sosial Suwandi, Kepala Kemenang Ambotang, Dewan Hakim MTQ dan panitia pelaksana.
Kasmidi menjelaskan kegiatan MTQ yang kembali digelar dikecamatan secara bergiliran ini merupakan ide Bupati Kutim Ismunandar. Untuk lebih menunjang perkembangan syariah Islam di desa-desa. Agar warga Kutim merasakan euforia seperti mengenal lebih dalam kaligrafi dan menyelami makna ayat-ayat suci Alquran.
Dalam kesempatan itu Kabag Sosial Suwandi mengatakan lokasi pelaksanaan MTQ untuk pertama kalinya di Kecamatan Teluk Pandan. Rencananya akan diselenggarakan April mendatang. Untuk itu persiapan harus dilakukan sejak dari sekarang melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif, karena waktunya yang semakin dekat. Untuk lokasi utama MTQ dipilih Halaman Kantor Camat Teluk Pandan. Panitia memberikan kejelasan jika tempat itu cukup strategis dan nyaman serta tidak terkendala banjir.
“Saya sudah melihat kawasan tempat penyelenggaraan MTQ, sepakat dan cocok kantor camat dipilih menjadi arena lomba,” katanya.
Mantan Camat Muara Bengkal ini juga memberikan saran ke panitia untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam hal ini Indominco soal untuk turut berpartisipasi dalam membantu anggaran. Alokasi dana dari Pemkab Rp 3 milyar, sementara total anggaran yang dipersiapkan panitia mencapai Rp 6 miliar. Awal tahun ini situasi masih defisit, namun dia menginstruksikan kesemua pihak terkait untuk bisa menunjukkan Teluk Pandan sebagai tuan rumah yang baik.
Sementara itu Sekkab Irawansyah menambahkan dari bantuan anggaran Pemkab untuk kecamatan tuan rumah yang di plotkan Rp 3 miliar ini diharapkan MTQ tetap berjalan maksimal. Jika ada kekurangan dipantau serta evaluasi secara terus menerus. Saling menjemput bola, bekerja sama, Mengawal sponsor dengan baik. Irawansyah menilai total anggaran Rp 6 miliar dari data panitia meliputi pendirian kesekretariatan, honor seksi musabaqah dan dewan hakim, arena hingga pawai taaruf, perlengkapan, seksi kesenian, akomodasi, konsumsi, transportasi, keamanan, hingga pameran.
“Ya, sementara anggaran pemkab Rp 3 milyar, (namun) tidak menutup kemungkinan bisa bertambah. Sambil berjalan ada bantuan dari sponsor walaupun belum sampai Rp 6 milyar,” terangnya.
Irawansyah menambahkan dirinya baru terlibat dalam hal event ini setelah menjabat Sekkab. Dia menginginkan MTQ ini dapat membina anak-anak belajar dan tulis Alquran. Sebab, katanya, Kutim punya keunggulan yakni para penghafal Alquran, yang menurutnya mampu bersaing di tingkat Provinsi. Untuk itu Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) harus siap bekerja untuk memantau perkembangan potensi hingga evaluasi qari-qariah pilihan.
Sebelum mengakhiri rapat, Wabup berharap alokasi dana yang besar sudah seharusnya membuahkan prestasi yang tinggi. Untuk itu dia berharap tahun ini di MTQ, ada qari dari Kutim yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat Provinsi atau bahkan di ajang nasional. Selain itu setiap camat diminta agar fokus melakukan pembinaan. Kasmidi mencontohkan Di Busang ada potensi peserta yang ahli kaligrafi, kenapa tidak dikembangkan. Tidak hanya itu, dai-dai yang ada juga diminta untuk turut diseleksi sehingga pemahamannya bisa seragam.
“Walaupun ada keterbatasan dana yang hanya Rp 3 miliar, kita usahakan ada bantuan pihak ketiga. Jika prestasi tidak ada, artinya ada yang salah di pembinaan kita. Jenjang (pembinaannya) dipikirkan ke Nasional untuk mengharumkan nama Kutim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kemenang Ambotang mengutarakan MTQ ini adalah pengembangan tilawatil quran sebagai syiar Islam meningkatkan keimanan ketika umat mencintai agamanya. Baik tingkat desa maupun kecamatan hingga nasional sudah sering digelar namun MTQ di desa jarang. Nah, adanya MTQ Kecamatan nantinya bisa memancing MTQ di didesa. Ada daerah di Kutim ini ditanya syahadad atau mukenah (pakaian salat perempuan) tidak tahu.
“Mari kembangkan LPTQ dengan cabang-cabang yang dilombakan tentang Alquran. Bagaimana perkembangan rasulullah mengembangkan syiar Islam, ribut soal dana akhirnya kegiatan kita setengah setengah. Kita adalah panitia dinilai Allah SWT sama,” ujarnya
Ambotang juga menyinggung Islam sangat jaya di Kutim. Kepindahan dirinya yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kemenag Berau juga berdampak sama yaitu meningkat ke level atas. Dulu Berau selalu juara nasional. Oleh karena itu dia akan bekerja maksimal agar qari Kutim pun bisa juara nasional.
Camat Teluk Pandan, Amir unjuk suara mempresentasikan jika persiapan sudah dilakukan jauh jauh hari. Dari Indominco Mandiri dapat anggaran angin segar, ada beberapa perusahaan juga untuk bantuan seperti dari Kaltim Prima Coal (KPC).
“Kami terus mengawal Indominco hasilnya disepakati perusahaan batubara itu membantu untuk timbunan urukan jalan masuk. Satu hektar lebih akan di paving block oleh mereka. Ditambah Indominco membantu dalam hal konsumsi yaitu 2.500 Snack untuk undangan VIP. Amir menambahkan estimasi kepanitiaannya sebelumnya mencapai Rp 9,5 milyar, namun dia bersyukur tuan rumah mendapat Rp 3 milyar. “Sementara ini juga untuk membiayai 22 rumah pondok kalifah. Untuk dewan hakim berjumlah 74 orang di hotel dialihkan ke rumah penduduk karena defisit. Permasalahan air, sudah berkoordinasi dengan bantuan dari PDAM untuk menyediakan air bersih,” pungkasnya. (hms13)