Seskab Irawansyah saat sambutan pada peringatan Isra Mi’raj yang diselenggarakan Korpri Kutim Kamis, (11/4/2019). (Foto: Jani Humas)
SANGATTA – Sekretaris Kabupaten Kutim Irawansyah menjelaskan bahwa sebenarnya banyak hikmah terkandung dalam perjalanan Isra dan Mi’raj. Disamping kewajiban melaksanakan sholat lima waktu, banyak hal lain yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
“Tentunya dengan peringatan Isra Mi’raj diharapkan dapat menambah keimanan dan motivasi kita dalam kehidupan beragama,” ucap Irawansyah yang juga Ketua Korpri Kutai Timur (Kutim) pada peringatan Isra Mi’raj yang diselenggarakan Korpri Kutim, di Sekretariat Korpri Kutim Jalan Yos Sudarso 2, Kamis, (11/4/2019).
Ketika dikaitkan dengan kehidupan sebagai pegawai negeri sipil dan anggota Korpri saat melaksanakan tugas, tentunya akan banyak positifnya. Sebaliknya, apabila kita melalaikan maka akan berakibat pada dosa. Contohnya, PNS atau TK2D tidak melakukan kewajiban sebagai aparatur tetapi menerima gaji. Fenomena ini menurut Irawansyah banyak terjadi. Banyak pegawai yang selalu menuntut haknya tetapi tak melaksanakan kewajiban.
“Ini merupakan salah satu contoh yang tidak baik didalam kehidupan kita sehari-hari. Lebih-lebih kaitannya dengan sholat yang harus kita laksanakan setiap hari, yang merupakan kewajiban kita. Apabila kita tidak melaksanakan akan berdosa. Begitu juga pegawai kalau tidak melaksanakan kewajibannya bahkan tidak masuk kerja atau turunnya jam 10, malah terus menuntut haknya,” ucap Seskab Irawansyah dihadapan sejumlah Kepala OPD, perwakilan FKPD serta puluhan tamu undangan lainnya.
Untuk itu Seskab berharap hikmah Isra dan Mi’raj bisa diambil untuk peningkatan kinerja melayani masyarakat. Kegitan kali ini diisi tausiyah oleh penceramah, Guru H Muhammad Ramli. Mengusung tema ”Kita Tingkatkan Ibadah Sholat dan Kinerja untuk Membentuk Aparatur yang Ikhlas dan Tawadhu”. (hms10)
