Beranda Celebrity News Dyah Ratnamingrum Jabat Kadistan – Swasembada Beras Jadi Program Prioritas

Dyah Ratnamingrum Jabat Kadistan – Swasembada Beras Jadi Program Prioritas

431 views
0

Kadistan Kutim, Dyah Ratnaningrum. (Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)

SANGATTA – Banyak tugas dan pekerjaan yang telah menanti Kepala Kepala Dinas Pertanian Kutai Timur (Kadistan Kutim) untuk memajukan sektor agraris di daerah ini. Untuk itu, usai resmi menjabat Kadistan Kutim, Dyah Ratnaningrum langsung memasang target untuk menggenjot akselerasi pengembangan pertanian di Kutim. Kutim swasembada beras menjadi prioritas pertama yang ingin diwujudkan Dyah.

“Ada dua langkah strategis yang akan kita ambil dalam upaya mewujudkan swasembada beras. Yaitu dengan cara intensifikasi serta rehabilitasi lahan,” jelas Dyah saat di temui awak media di ruang kerjanya, Jumat (22/10/2021).

Dyah yang baru dilantik pada 14 Oktober 2021 oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengaku sudah menghitung kemungkinan tercapainya target dimaksud. Berdasarkan data BPS, konsumsi beras masyarakat Kutim sebesar 114 kg/kapita/tahun. Apabila dikalikan dengan jumlah penduduk Kabupaten, maka kebutuhan beras di Kutim adalah sebanyak 49.285 ton/tahun. Jumlah itu setara dengan 78.554 ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita (Kutim) memerlukaan sawah produktif sebesar 8.728 hektare. Adapun lahan sawah kita saat ini, rata-rata menghasilkan 4,5 ton/hektare dalam sekali panen. Dalam 1 tahun bisa 2 kali panen,” jelasnya.

Langkah intensifikasi dilakukan agar lahan yang tersedia dapat meningkat produksinya. Dengan cara pemberian teknologi pertanian, dukungan bibit dan pupuk serta peralatan pertanian. Salah satunya memaksimalkan petugas lapangan. Yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk terus memberikan pendampingan kepada para petani agar hasil pertanian bisa lebih meningkat. Sedangkan rehabilitasi dan pemulihan lahan yang telah rusak bertujuan agar dapat ditanami kembali.

“Sesuai catatan Dinas Pertanian sampai dengan Tahun 2017, ada 8.716 hektare sawah yang pernah dicetak dan sampai saat ini yang berfungsi sekitar 3.213 hektare. Terdiri dari sawah irigasi teknis seluas 1.274 hektare dan sawah irigasi non-teknis (tadah hujan) seluas 1.929 hektare,” sebutnya.

Setidaknya keseluruhan ada sekitar 5.000 ha lahan yang bisa dimaksimalkan mendukung program swasembada beras. Menurut data BPS, area luas panen sekarang 12.414 ha dengan tingkat produktivitas 34.87 Kw/Ha dan hasil produksi 43.222 ton. Selanjutnya demi merealisasikan target dimaksud, Distan juga bakal segera mengintensifkan pemanfaatan bendungan yang ada di tiga kecamatan untuk pertanian. Yaitu bendungan di Desa Bumi Rapak dan Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun yang mempunyai kapasitas irigasi 2.500 hektare baru termanfaatkan 755 hektare. Serta Bendungan di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng yang mempunyai kapasitas irigasi 1.500 hektare baru termanfaatkan 356 hektare dan Bendungan di Desa Tanah Abang Kecamatan Long Mesangat mempunyai kapasitas irigasi 1.000 hektare baru termanfaatkan hanya 215 hektare.

Tak hanya itu pemasaran hasil pertanian yang masih menjadi kendala para petani juga akan diatasi. Melalui Seksi Pasca Panen Pemasaran Hasil Pertanian, Distan akan terus berinovasi memaksimalkan hasil penjualan terutama beras. Sebelumnya pemasaran beras petani lokal sudah terbantu dengan instruksi Bupati Kutim. Meminta agar ASN membeli beras lokal dari petani Kutim.

“Sudah dimulai sejak bulan April 2021 oleh Dinas Ketahanan Pangan. Sudah melakukan kerjasama dengan Bumdes Sangata Utara untuk memasarkan beras lokal ini. Sementara Kami dari Dinas Pertanian akan ikut membantu untuk meningkatkan upaya pemasaran beras lokal ini,” jelasnya lagi.

Namun, sambung Dyah, untuk mencapai target swasembada beras ini tentunya diperlukan kerja sama seluruh pihak. Bukan tanggung jawab Distan semata, melainkan termasuk partisipasi seluruh lapisan masyarakat guna mewujudkan Kutim swasembada beras. Dia berharap, melalui langkah dan strategi yang disiapkan Distan, Kutim akan mampu memenuhi kebutuhan beras secara mandiri. Dengan tetap mengakomodir program yang lainnya. (hms8/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini