Beranda Pemerintahan Ardiansyah Minta OPD dan Perusahaan Kolaborasi – Tangani Sementara Kendala di TPA...

Ardiansyah Minta OPD dan Perusahaan Kolaborasi – Tangani Sementara Kendala di TPA Sampah Batuta

285 views
0

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat memimpin rapat terbatas membahas pengelolaan sampah di Kota Sangatta. (Fuji Pro Kutim)

SANGATTA- Wajah ibukota yang bersih disuatu daerah tentu menjadi dambaan seluruh masyarakat. Maka dari itu, pengelolaan kebersihan dan lingkungan tak luput dari perhatian Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman. Apalagi persoalan pengelolaan lingkungan dan sampah menjadi salah satu fokus duet kepemimpinan Ardiansyah dan Wabup Kutim H Kasmidi Bulang.

Menindaklanjuti hasil blusukannya akhir pekan lalu, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini lantas memanggil jajarannya untuk menyelesaikan beberapa persoalan. Utamanya adalah pengelolaan sampah dan kebersihan di sekitar “Sangatta Kota Tercinta” (slogan kota Sangatta). Di Ruang Kerjanya, Rabu (12/1/2022), Ardiansyah menghadirkan Jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mulai dari Sekretaris DLH Andi Palesangi, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim Sugiyo mewakili kepala dinasnya, hingga Kepala UPT KPP Sangatta Utara, Selatan dan Kepala UPT TPA Batuta. Selain itu juga ada Kepala Bappeda Suprihanto, Kadis PU Muhir, Kadis PPR Poniso Suryo Renggono, Kabag Prokompi Basuki Isnawan.

“Saya sudah keliling melihat sampah-sampah dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah (di Batuta). Kenapa sampai menumpuk dan tidak dikelola maksimal?,” tanya Ardiansyah membuka pembahasan masalah dimaksud.

Oleh Kabid Pengelolaan Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim Sugiyo, dijelaskan bahwa sampah yang menumpuk hingga menutupi jalan masuk di TPA dikarenakan rusaknya satu unit alat berat dari dua yang tersedia. Kerusakan dimaksud belum bisa ditangani karena masih menunggu suku cadang yang mesti inden (pembelian barang dengan cara memesan dan membayar tanda jadi atau DP terlebih dulu). Sedangkan untuk penanganan sementara, pihak DLH telah berkoordinasi untuk peminjaman alat berat. Namun ternyata unit-unit alat berat yang dimiliki Dinas PU juga tengah dikerahkan untuk memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Muara Bengkal dan Poros Rantau Pulung.

Mendengar penjelasan tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dengan tegas langsung menginstruksikan agar seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk segera intens melakukan koordinasi. Melakukan penanganan sementara agar sampah yang ada tidak menumpuk sambil menunggu suku cadang untuk alat berat datang.

“Saya minta semua (aparatur) lebih proaktif dan inovatif melaksanakan kinerja. Untuk saat ini yang mungkin dilakukan, bisa berkoordinasi dengan stakeholder, (bersurat) ke beberapa perusahaan untuk membatu menyelesaikan masalah itu. Seperti meminjam alat berat dan sebagainya,” pinta Ardiansyah yang mengenakan pakaian dinas putih hitam.

Berikutnya agar progres penanganannya bisa diketahui, dia meminta para pihak terkait untuk terus mengawal. Khususnya soal sampah hingga TPA Batuta di Kota Sangatta. Termasuk memaksimalkan armada pengankut sampah, mesin pencacah sampah, meningkatkan fungsi insinerator yang sanggup menangani hingga 60 persen sampah di Sangatta. Pengelolaan lanjutan seperti limbah hasil isinerator juga diminta agar dikelola dengan baik melibatkan bank sampah. Sehingga hasil turunan sampahnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Satu contohnya bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi batako. Selanjutnya, sambung Ardiansyah, apabila alat yang ada memang rusak dan tidak bisa diperbaiki, maka secara prosedur mesti dilaporkan, agar bisa diganti. Secara lisan, Bupati juga menugaskan Dinas Perkim untuk memperbaiki infrastruktur jalan di fasilitas pengelolaan sampah.

Menanggapi permintaan DLH soal tambahan lahan sekitar 15-20 meter di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS) untuk rumah kompos dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), Bupati mengatakan setuju dan meminta agar berkoordinasi dengan OPD terkait. Adanya TPST ini berfungsi untuk memilah sampah organik. Sehingga nantinya hanya sekitar 10 persen sampah, tak bisa di daur ulang yang dikirim ke TPA Batuta.

Dari koordinasi sementara, ada beberapa perusahaan yang menyatakan sanggup membantu mengatasi persoalan dimaksud. Dengan mengerahkan unit alat berat bulldozer dan excavator. Terakhir UPT KPP Sangatta Utara dan Sangsel serta UPT TPA Batuta diminta kolaboratif maksimalkan peran guna menyelesaikan masalah sampah yang ada. (hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini