Beranda Entertainment Disperindag Kutim Libatkan PT EIP Atasi Kelangkaan Minyak Goreng – Distribusi Lewat...

Disperindag Kutim Libatkan PT EIP Atasi Kelangkaan Minyak Goreng – Distribusi Lewat Desa dan Ketua RT, Jatah 5 Liter

600 views
0

Hindari kerumuman sekaligus atasi kelangkaan minyak goreng, Diaperindag Kutim bakal bekerja sama dengan PT EIP distribusikan minyak goreng curah harga murah melalui Pemdes dan Ketua RT. (Foto Fuji Pro Kutim)

SANGATTA- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mencoba berbagai cara untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng saat ini. Mulai dari pendistribusian ribuan liter minyak goreng harga normal bekerja sama dengan distributor lokal, sampai dengan mengimbau warga agar tak “panic buying” atau membeli secara berlebihan karena panik tak kebagian. Namun nyatanya tetap saja terjadi, bahkan ada warga yang menambah situasi menjadi sulit karena nekad menjadi spekulan. 

Untuk mengatasi panic buying tersebut Pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim merancang strategi baru. Langkah terbaru yang dilakukan adalah berkomunikasi langsung dengan pabrik minyak goreng yang ada di Bontang. Yakni PT Energi Indo Persada (EIP) agar mau terlibat dalam upaya pemerintah menekan harga minyak goreng di Kutim. Langkah tersebut diambil untuk menstabilkan harga minyak goreng yang melambung sangat signifikan. Dari kisaran harga normal antara Rp 13.500 sampai Rp 14.000 per liter menjadi Rp. 30.000, bahkan dua kali lipatnya di wilayah pedalaman. Sekaligus untuk menjaga ketersediaan minyak goreng di pasaran menjelang puasa ramadhan. Meski pun minyak goreng dari pabrik tersebut merupakan minyak curah, diharapkan dengan harga Rp 11.500 per liter, nantinya dapat kembali menormalkan harga yang melonjak tinggi akhir-akhir ini.

“Kami sudah bersurat kepada (manajemen perusahaan) pabrik minyak goreng yang di Bontang dan sudah direspon oleh manajemen saat kami konfirmasi via telpon (seluler),” jelas Kadisperindag Kutim M Zaini saat dikonfirmasi melalui ponsel pribadinya, Selasa,  (15/03/2022).

Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman. Saat ini menurut Zaini, pihaknya tengah menunggu surat resmi dari manajemen pusat perusahaan tersebut. Namun Zaini yakin sebelum Ramadan sudah ada alokasi distribusi minyak goreng untuk Kutim secara bertahap. Selanjutnya mekanisme penyaluran minyak goreng tersebut nantinya tak akan sama seperti sebelumnya. Guna mengantisipasi warga berkumpul, peran Pemerintah Desa (Pemdes) dan Ketua RT akan dimaksimalkan. Mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 di masa pandemi saat ini.

Saat distribusi minyak goreng melalui Ketua RT ini, sambungnya, setiap KK mendapat jatah minyak goreng sebanyak 5 liter. Zaini menegaskan, minyak goreng sebenarnya tidak langka, hanya stoknya yang terbatas. Untuk itu dia berharap masyarakat tidak meneruskan panic buying. Sehingga harga minyak goreng dapat kembali normal.

“Hari ini juga ada pendistribusian minyak goreng sebanyak 1.860 liter. Didistribusikan dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan oleh TNI/Polri di BPU kecamatan Sangatta Utara,” tambahnya.

Zaini meminta masyarakat atau pun pedagang diharapkan membantu pemerintah dengan tidak memanfaatkan situasi saat ini dengan melakukan penimbunan minyak goreng. Kenapa? Karena apabila ditemukan penimbunan oleh toko grosir atau pun retail, Disperindag akan memberikan sanksi tegas berupa penutupan usaha. Namun hingga saat ini Zaini mengaku, ia dan jajarannya belum menemukan adanya penimbunan minyak goreng. 

“Namun informasi yang beredar banyak warga menjual minyak secara online di sosial media,” tutupnya.

Sebelumnya Disperindag Kutim telah melakukan pengecekan stok minyak di distributor. Disperindag bekerja sama dengan distributor melaksanakan distribusi minyak goreng dengan harga normal yakni Rp 13.500 hingga Rp 14.000 per liter di beberapa titik di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan. Tujua nya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng bagi warga. (*/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini