Kadis DPMPTSP Teguh Budi Santoso (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)
SANGATTA – Usai dua tahun pasca pandemi COVID-19, target realisasi investasi didorong oleh Pemerintah Pusat untuk terus naik. Mendukung percepatan peningkatan realisasi investasi serta membangun iklim investasi yang kondusif di wilayah yang menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke depan.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dipimpin Bahlil Lahadali menargetkan realisasi investasi pada 2022 bagi Provinsi Kaltim sebesar Rp 54 triliun. Hal ini ditindaklanjuti oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dengan mengeluarkan Surat Nomor 570/616/DPMPTSP-III/2022 tentang Target Realisasi Investasi untuk Kabupaten/Kota se-Kaltim.
Kepala DPM PTSP Teguh Budi Santoso menyebutkan target yang diberikan ke Kutim sebesar Rp 8 triliun lebih, untuk posisi target pertama ditujukan pada Kota Balikpapan sebesar Rp 14 triliun. Diikuti Kukar pada posisi ketiga yakni sebesar Rp 7 triliun, lalu Bontang Rp 4,5 triliun dan Berau Rp 4 triliun lebih.
“Kutim merupakan kabupaten dengan target tertinggi kedua di Kaltim. Pada triwulan pertama direntang antara Januari hingga Maret capaian kita sebesar Rp 3,230 triliun. Jika berdasarkan penetapan target DPM PTSP Kaltim sebesar Rp 8 triliun lebih, maka hal itu telah mencapai 39 persen dari target. Kalau berdasarkan penetapan target dari Renstra DPMPTSP Kutim, maka sudah mencapai 95 persen dari target yang ditetapkan,” jelas pria bertubuh tinggi berkacamata tersebut.
Besaran tersebut didapatkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yakni Rp 667 miliar lebih, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2,482 triliun. Kedua investasi tersebut menyerap tenaga kerja dalam negeri sebanyak 5.236 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 28 orang.
Teguh mengatakan realisasi investasi PMDN jika ditilik pada 2020 untuk triwulan 1 terjadi naik turun yang cukup lumayan. Pada 2020 berjumlah Rp 269 miliar, lalu pada 2021 naik berjumlah Rp 785 miliar dan tahun ini berjumlah Rp 667 miliar. Penanaman Modal Asing pada 2020 di triwulan pertama berjumlah Rp 387 miliar, 2021 jumlahnya sebesar Rp 762 miliar dan 2022 sebesar Rp 2,482 triliun.
“Dilihat untuk PMA pada triwulan pertama 2022, tentu kenaikan ini menandakan situasi ekonomi global menunjukkan pemulihan yang luar biasa pasca pandemi COVID-19. Buah kerja keras semua pihak, saya juga berterima kasih atas kerja tim DPM PTSP Kutai Timur,” terangnya saat ditemui pro.kutaitimurkab.go.id pada Kamis (7/7/2022) siang.
Kadis DPM PTSP lebih jauh mengungkapkan, melihat pertumbuhan investasi di daerah ini, jelas sekali terlihat, kalau Kutim merupakan salah-satu daerah terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menghadirkan investasi. Baik itu investasi yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Artinya upaya yang dilakukan telah mendorong investasi masuk dengan luar biasa ke daerah kita. Selain itu menyerap pula besaran tenaga kerja untuk menggerakkan roda perekonomian daerah. Investasi yang masuk tidak saja berasal dari sektor pertambangan, namun mencakup pula pada sektor pertanian, perkebunan dan peternakan,” tutupnya. (kopi5/kopi3)