Suasana Acara Empowering Youth Talk Show yang diselenggarakan oleh Kutim Action di Café Meet Point. Foto: istimewa
SANGATTA- Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, kembali menegaskan peran strategis pemuda Kutai Timur (Kutim) dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam acara Empowering Youth Talk Show yang diselenggarakan oleh Kutim Action di Café Meet Point, Sangatta (30/8/2024), Billy mengajak anak muda setempat untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya, agar mereka bisa menjadi pemasok kebutuhan pokok dan pangan di IKN yang sedang dalam proses pembangunan.
Billy Mambrasar menekankan pentingnya partisipasi aktif anak muda dalam menyuplai kebutuhan dasar IKN, bukan hanya sebagai penonton di tengah pergeseran besar dalam pembangunan negara.
“Saya ingin mendorong sektor pertanian dan UMKM di Kutai Timur, sehingga anak-anak muda di sini bisa menjadi pengusaha yang menyuplai makanan dan kebutuhan lainnya untuk IKN,” ujarnya di hadapan lebih dari 100 peserta dari berbagai lembaga, profesi, komunitas, dan organisasi masyarakat di Kutim.
Dalam pandangannya, momentum pembangunan IKN adalah peluang besar bagi pemuda Kutim untuk “naik kelas” secara ekonomi.
“Jangan hanya jadi penonton, tetapi ambil peran aktif. Ini adalah kesempatan besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal dan ikut serta dalam roda perekonomian nasional,” tegas Billy.
Billy yang juga menjabat sebagai Duta SDGs Indonesia menambahkan bahwa Kutim memiliki potensi besar untuk menjadi superhub dalam menyuplai kebutuhan pangan, energi, dan mineral bagi IKN. Menurutnya, dengan posisi strategisnya, Kutim bisa menciptakan dampak ekonomi berlipat ganda bagi wilayah tersebut. Kutim harus menjadi penyangga IKN dan ikut mendapatkan dampak ekonomi dari hadirnya IKN di provinsi ini. Menurut data dari kurator IKN, butuh waktu 20-30 tahun bagi IKN untuk siap “berlari” sebagai sebuah kota.
“Ini adalah kesempatan bagi Kutai Timur untuk ikut serta dalam proses tersebut,” ungkapnya.
Dalam perspektif Billy, kekayaan sumber daya alam di Kutim seperti batu bara dan kelapa sawit, adalah aset yang harus dimanfaatkan secara optimal. Namun, ia menegaskan bahwa potensi ini harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pemuda setempat.
“Saya tidak bosan-bosan menekankan, Kutai Timur, terutama pemudanya, harus lebih berkembang lagi. Tidak hanya bergantung pada SDA batu bara, tetapi juga mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya,” ujarnya dengan nada serius.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kutim Basuki Isnawan, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kehadiran Billy Mambrasar yang menurutnya sangat menginspirasi generasi muda di daerah tersebut.
“Kehadiran beliau dapat memotivasi anak muda di Kutai Timur. Harapannya, akan banyak ‘Billy Mambrasar’ lainnya yang bisa menjadi teladan dan pendorong kemajuan daerah,” kata Basuki.
Ketua Kutim Action Fikri Ghozali, juga berharap kehadiran Billy bisa menjadi momentum bagi pemuda setempat untuk mulai bergerak dan berkolaborasi dalam pembangunan Kabupaten Kutim dan sekitarnya.
“Pemuda di sini tidak hanya akan menjadi penonton, tetapi pemain utama dalam babak baru sejarah pembangunan Indonesia,” kata Fikri penuh optimisme.
Langkah konkret yang didorong oleh Billy Mambrasar ini diharapkan bisa memberikan arah baru bagi pembangunan berkelanjutan di Kutim. Pemuda setempat didorong untuk tidak hanya mengandalkan kekayaan alam yang ada, tetapi juga mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pertanian. Dengan adanya IKN yang diproyeksikan akan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru di Indonesia, peran Kutim sebagai penyangga akan semakin krusial. (*/kopi3)
