Beranda Kutai Timur RSUD Kudungga Hadirkan MRI 1,5 Tesla, Dorong Diagnostik Bebas Radiasi di Kutai...

RSUD Kudungga Hadirkan MRI 1,5 Tesla, Dorong Diagnostik Bebas Radiasi di Kutai Timur

326 views
0

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman didampingi unsur pimpinan dan RSUD Kudungga saat pemeriksaan kesehatan menggunakan MRI. Foto: istimewa

SANGATTA — Di tengah derasnya arus digitalisasi dan kemajuan teknologi medis, RSUD Kudungga Kutai Timur (Kutim) menjawab tantangan zaman dengan menghadirkan perangkat Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla. Perangkat pemindai canggih ini resmi diluncurkan pada Senin (14/4/2025), menjadi simbol keseriusan rumah sakit daerah dalam memperluas akses layanan diagnostik presisi tinggi tanpa radiasi.

Peresmian yang berlangsung di Aula Lantai 3 RSUD Kudungga itu dipimpin langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Keberadaan MRI 1,5 Tesla ini diharapkan menjadi titik balik transformasi layanan kesehatan di Kutim. Membawa masyarakat lebih dekat pada teknologi medis berstandar nasional, tanpa harus meninggalkan kampung halaman.

“Alat ini bukan hanya investasi alat, tetapi investasi untuk masa depan layanan kesehatan di Kutai Timur,” kata Direktur RSUD Kudungga dr Muhammad Yusuf, Senin (14/4/2025).

Didampingi Wakil Direktur Pelayanan dr Yuwana Sri Kurniawati, ia menegaskan komitmen RSUD Kudungga untuk terus meningkatkan mutu layanan berbasis teknologi.

MRI 1,5 Tesla merupakan alat pencitraan medis non-invasif yang bekerja tanpa menggunakan radiasi, melainkan memanfaatkan medan magnet kuat dan gelombang radio. Hasilnya, pencitraan organ dalam tubuh dapat dilakukan secara detail dan aman, baik untuk otak, jantung, tulang belakang, hingga jaringan lunak.

Dalam banyak kasus, MRI kerap menjadi penentu utama dalam proses diagnosis. Mulai dari mendeteksi tumor otak, stroke, kelainan jantung, hingga cedera sendi. Kini, warga Kutim tak perlu lagi menempuh rujukan ke Samarinda atau Balikpapan. Pemeriksaan bisa dilakukan langsung di Sangatta, dalam lingkungan rumah sakit daerah yang terus berbenah.

Prosedur pemeriksaan terbilang nyaman dan minim rasa sakit. Pasien hanya perlu berbaring diam dalam mesin berbentuk tabung besar selama 20 hingga 60 menit, tergantung area tubuh yang diperiksa. Untuk mendukung akurasi hasil, pasien diminta melepaskan benda-benda logam sebelum masuk ruang pemeriksaan. Meski mesin MRI mengeluarkan suara bising selama proses berlangsung, tidak ada efek samping atau ketidaknyamanan serius yang ditimbulkan.

Pemeriksaan MRI di RSUD Kudungga melayani berbagai jenis diagnosis, antara lain, otak dan tulang belakang untuk deteksi stroke, tumor, dan penyakit neurodegeneratif. Jantung dan pembuluh darah guna mendeteksi kelainan struktural, aneurisma, atau penyumbatan. Organ dalam seperti hati dan ginjal untuk menelusuri peradangan atau kanker. Sendi dan jaringan lunak guna menilai cedera ligamen dan otot.

Tarif transparan dan kompetitif juga menjadi nilai tambah dari layanan ini. Pemeriksaan MRI non-kontras dibanderol mulai Rp 2.890.000 hingga Rp 3.249.000, tergantung lokasi tubuh yang diperiksa.

  1. MRI Non Kontras Kepala Rp 2.980.000
  2. MRI Non Kontras Kepala MRA Rp 2.980.000
  3. MRI Non Kontras Cervical Rp 3.249.000
  4. MRI Non Kontras Thoracolumbal Rp 3.249.000
  5. MRI Non Kontras Lumbosacral Rp 3.249.000
  6. MRI Non Kontras Pelvis Rp 3.249.000
  7. MRI Non Kontras Knee Joint (Lutut) Rp 2.890.000
  8. MRI Non Kontras Ankle (Pergelangan Kaki) Rp 2.890.000
  9. MRI Non Kontras Shoulder Joint (Bahu) Rp 2.890.000

“Layanan ini bisa dinikmati juga oleh peserta BPJS Kesehatan,” tambah dr Muhammad Yusuf.

Dengan kata lain memastikan keterjangkauan layanan tidak hanya berlaku bagi kalangan tertentu. Sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah Kutim, RSUD Kudungga menjadikan keterbukaan informasi sebagai prinsip utama dalam pelayanan publik.

Lebih dari sekadar peningkatan fasilitas, hadirnya MRI 1,5 Tesla menjadi penanda bahwa daerah tidak lagi tertinggal dalam hal akses kesehatan modern. Di tangan tenaga medis terlatih dan teknologi yang andal, masyarakat kini dapat menjalani proses diagnosis yang lebih cepat, akurat, dan minim risiko.

“Ini bukan akhir dari perjalanan kami. Justru menjadi awal untuk pelayanan kesehatan yang lebih setara dan modern,” ujar dr Muhammad Yusuf.

Lebih dari sekadar alat, MRI 1,5 Tesla menjadi simbol kemajuan RSUD Kudungga dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan menyeluruh kepada masyarakat Kutim. Dengan teknologi ini, proses diagnosis menjadi lebih cepat, akurat, dan minim risiko.

Kini, akses terhadap teknologi medis tingkat lanjut tak lagi menjadi hal yang jauh dari jangkauan masyarakat daerah. Bukti bahwa pelayanan kesehatan berkualitas bisa hadir di daerah, tanpa harus pergi ke luar Sangatta.

Teknologi medis yang dahulu hanya bisa ditemukan di rumah sakit besar kini hadir di jantung Kutim. RSUD Kudungga membuktikan bahwa pelayanan kesehatan bermutu bukanlah hak istimewa kota besar semata, tapi hak seluruh rakyat, termasuk mereka yang tinggal di ujung Kutim. (kopi14/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini