Momen Safari Syawal.1446 H di Batu Ampar dihadiri Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi. Foto: Irfan/Pro Kutim
BATU AMPAR — Safari Syawal 1446 Hijriah di Masjid Nurul Islam, Desa Batu Timbau, Kecamatan Batu Ampar, menjadi momentum hangat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk mempererat tali silaturahmi bersama Pemerintah Kecamatan Batu Ampar dan masyarakat setempat, Selasa (22/4/2025).

Acara yang berlangsung penuh keakraban ini turut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi.
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong kemajuan desa melalui berbagai program prioritas, termasuk pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Kami ingin mendorong Desa Himba Lestari membangun pabrik pengolahan nanas. Kami sebenarnya sudah siapkan segala sesuatunya, termasuk persiapan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP). Namun, saya belum menerima laporan resmi dari kepala desa. Ini menjadi perhatian serius, karena pengembangan pabrik ini penting untuk mendongkrak ekonomi masyarakat desa,” jelas Ardiansyah.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan, dalam upaya membantu korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu, pemerintah telah merencanakan pembangunan lima unit rumah warga dengan anggaran yang disesuaikan dengan kemampuan dana desa. Tidak hanya itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) juga akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur pascabencana di wilayah tersebut.
“Pasca kebakaran, ini masuk dalam kondisi darurat bencana. Saya sudah instruksikan untuk segera ditindaklanjuti. Semoga kesabaran masyarakat yang tertimpa musibah akan diganti oleh Allah dengan pahala berlipat ganda,” tambahnya.
Camat Batu Ampar, Suriansyah, turut melaporkan perkembangan positif dalam pembangunan desa di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Batu Ampar telah sukses menyerap Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) hingga tahap keempat pada tahun 2024.


“Syukur alhamdulillah, tidak ada lagi desa tertinggal di Batu Ampar. Ini berkat sinergi yang baik antara pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat,” ujarnya.
Terkait pengelolaan kawasan hutan, Suriansyah juga memaparkan bahwa sebanyak 733 hektare lahan yang sebelumnya berstatus kawasan hutan kini telah diusulkan perubahan status menjadi Area Penggunaan Lain (APL), mencakup desa-desa seperti Himba Lestari, Mugi Rahayu, dan Beno Harapan. Pemetaan lapangan segera dilakukan guna memastikan batas wilayah yang jelas untuk penataan permukiman, terutama di lokasi pasca kebakaran.



Acara Safari Syawal ini juga diisi dengan tausiah oleh Ustad Fajrin yang mengingatkan pentingnya keikhlasan dalam kehidupan. Ia menekankan bahwa kedudukan seseorang, baik sebagai pemimpin maupun rakyat, merupakan ketetapan Allah yang harus dijalani dengan amanah dan saling menghormati.
Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, Safari Syawal kali ini menjadi langkah positif untuk memperkuat kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan di Kutim.(kopi13)