Foto : Hasyim Pro Kutim
SANGATTA – Tanah Kutai Timur (Kutim) bukan hanya menyimpan cadangan sumber daya alam yang melimpah, tapi juga cerita panjang tentang laut yang belum tersentuh kamera, budaya yang jarang disapa media, dan kuliner lokal yang aromanya hanya dikenal oleh mereka yang datang langsung. Namun semua itu, menurut Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, masih tenggelam di balik layar yang belum cukup menyala, layar promosi dan publikasi yang seharusnya menjadi jendela daerah ke mata dunia.
“Kutim itu wilayah yang sangat kaya, magic land, mulai dari potensi laut, perkebunan, pertambangan, budaya, hingga kuliner. Sayangnya, kurang publikasi,” ujar Ardiansyah dalam sambutannya saat penyerahan hadiah lomba Explore Potensi Desa Kutim 2025 di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Senin (19/5/2025).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh organisasi Pemuda Kutim Hebat dan turut dihadiri Wakil Bupati Mahyunadi, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, serta sejumlah tokoh pemuda dari berbagai organisasi.
Ardiansyah menegaskan bahwa Kutim memerlukan strategi komunikasi yang lebih progresif. Ia mencontohkan pentingnya memanfaatkan titik-titik strategis seperti bandara, baik di Samarinda, Balikpapan, maupun Jakarta. Sebagai sarana promosi daerah.
“Tempat-tempat seperti ini adalah wadah strategis. Jutaan mata bisa mendapatkan informasi melalui videotron yang dipasang di sana. Kepada dinas terkait, silakan ditindaklanjuti dengan baik,” tegasnya.

Lebih dari sekadar menyasar perhatian investor, Bupati juga menekankan pentingnya penguatan identitas dan ekonomi lokal melalui publikasi potensi desa. Setiap desa, katanya, memiliki keunikan dan keunggulan komparatif yang tak bisa disamaratakan.
“Dengan memanfaatkan potensi unggulan, setiap desa bisa fokus mengembangkan sektor ekonomi lokal, apakah itu pariwisata, kerajinan, atau industri rumah tangga,” ujarnya.
Ardiansyah meyakini bahwa keunggulan yang khas akan memberikan nilai lebih. Produk desa yang unik tak hanya membangun citra, tapi juga memiliki daya jual yang lebih tinggi. Ardiansyah optimis kalau produknya khas dan terbatas, harga jualnya juga tinggi. Hal itu tentunya juga membuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi warga desa. Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan apresiasi kepada Pemuda Kutim Hebat yang telah menggelar lomba promosi desa berbasis teknologi informasi.
“Semangat, kreativitas, dan kontribusinya patut diapresiasi. Harapannya ini bisa menjadi contoh dan ditiru oleh generasi muda lainnya. Jangan cepat puas, terus berkarya,” ucapnya kepada para peserta dan pemenang lomba.
Ketua Pemuda Kutim Hebat Habibi, dalam ikrarnya menegaskan komitmen pemuda Kutim untuk menjadi mitra strategis pemerintah menuju visi Kutim Hebat 2045.
“Dengan semangat kolaborasi dan kerja nyata, pemuda harus jadi garda terdepan pembangunan. Kami siap bersinergi dan menjaga nilai-nilai moral yang selaras dengan kemajuan global,” tegasnya.
Lomba Explore Potensi Desa 2025 yang digagas oleh organisasi pemuda ini menjadi cerminan bahwa wajah Kutim dapat dikenalkan bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh tangan-tangan muda yang paham bagaimana memadukan semangat lokal dengan teknologi digital. Namun, tanpa sinergi dan keberlanjutan, segala potensi itu hanya akan menjadi cerita yang terdengar samar di antara lalu lintas informasi yang padat.
Dan ketika publikasi tak sampai ke khalayak luas, bukan hanya investor yang enggan melirik, tapi juga generasi muda yang kehilangan kebanggaan akan desanya sendiri. (kopi4/kopi3)