ADAT KUTAI: Bupati Ismunandar dalam momen buka puasa bersama ALPKB, Detasemen Remaong, dan Buhay MCI yang dirangkai dengan pemberian santunan kepada anak yatim. (Foto: Irfan Humas)
SANGATTA-Silsilah keberlangsungan adat istiadat terutama Kutai harus terus dijaga dan dijunjung tinggi pasalnya landasan kekuatan warga Kutai di Bumi Etam dalam menjalani proses kehidupan. Hal ini termasuk rumpun suku Kutai yang mendiami Kutai Timur (Kutim), mengingat sejarah yang panjang dan terbentang sejak lama.
Itu menjadi gambaran arahan singkat dari Pangeran Surya Praja alias Bupati Ismunandar dalam kegiatan buka puasa bersama (bukber) dan pemberian santunan Anak yatim piatu Ponpes Daarus Sholah gelaran Aliansi Laskar Pemuda Kutai Bersatu (ALPKB), Detasemen Remaong Kutai, dan Buhay Motor Club Indonesia (MCI) di Pendopo Rujab Bupati Kutim, Kamis (30/5/2019).

Turut hadir beberapa undangan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) seperti Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha, Kepala Pengadilan Negeri Sangatta Rahmat Sanjaya, Kepala Bappeda Kutim Edward Azran, Sekretaris DPRD Kutim Suroto dan Pj Direktur PDAM TTB Suparjan.
Ismu mengatakan adanya Datasemen Remaong yang dikukuhkan oleh Sultan Kutai XXI yakni Adji Muhammad Arifin beberapa waktu lalu, diharapkan jadi tonggak perjuangan dalam menjaga keberlangsungan adat istiadat dan budaya Kutai. Mengingat pada era modern ini pelestarian budaya tengah tergerus oleh budaya asing yang masuk ditengah gencarnya saluran media informasi saat ini, untuk itu peran berada di pundak pemuda-pemudi untuk bagaimana menjaga adat budaya Kutai tidak punah.
“Perlu tanggung jawab dalam melestarikan adat istiadat dan budaya Kutai, kalau tidak ditangan pemuda-pemudi. Keberadaan Datasemen Remaong pun dapat dijadikan salah-satu upaya untuk menjaga adat istiadat Kutai,” terang Ismu.

Dirinyapun menambahkan, upaya untuk terus menggali khazanah budaya dan sejarah Kesultanan Kutai Ing Martadipura menjadi prioritas semua pihak. Mengingat hal tersebut merupakan modal utama, dalam mengembangkan semangat pembangunan daerah serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif di sektor pariwisata dan jasa.
Sementara itu, Panglima Datasemen Remaong dengan gelar Panglima Singa Raja yaitu Alit Supriono mengaku, jika memiliki tanggung jawab langsung berada dibawah kendali pihak Kesultanan Kutai Ing Martadipura. Namun yang paling penting, tetap menjadikan pasukan ini sebagai penjaga pelestarian budaya asli daerah. Selain sebagai salah-satu pasukan elit Kesultanan.
“Tentu hal ini merupakan tanggung jawab dan beban yang luar biasa berat untuk diemban, mengingat merupakan perintah Sultan Kutai XXI. Datasemen Remaong sendiri merupakan pasukan ketiga didalam struktur Kesultanan, dimana ada pasukan lainnya yang dipimpin oleh Panglima Kedaton dan Panglima Kesultanan,” ujar Alit.

Senada, Ketua Buhay Motor Club Indonesia Firman Wahyudi mengucapkan terima kasih karena sudah dipercaya menjadi Pembina dari Datasemen Remaong serta ALPKB. Posisi itupun tidak main-main, apalagi dirinya selama ini cenderung berkiprah di kegiatan motor club dan merupakan seorang bikers.
“Ini amanah dan saya siap berkontribusi dalam menjaga adat budaya Kutai, sesuai dengan semboyan tetuha-tetuha untuk menjadikan Kutai Rakat, Kutai Kuat, Kutai Jaya. Bagaimanapun ini anugerah sekaligus tantangan bagi diri saya pribadi. Yang jelas ada kebanggaan lewat Datasemen Remaong yang merupakan pasukan elit Kesultanan ditempatkan di Sangatta Kutim, sama seperti keberadaan Buhay MCI yang berpusat di daerah ini,” tutupnya. (hms13)