SIAP BERKARYA: Pemkab Kutim melalui Kepala DPMD Suwandi dan Asisten Pemkesra Suko Buono menerima mahasiswa KKN dari tiga perguruan tinggi. Foto: Irfan Humas
SANGATTA-Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menerima sebanyak 211 mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tiga perguruan tinggi yaitu Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Pemerintahan Integratif (PIN) Samarinda yang akan disebar di beberapa kecamatan Kutim. Kegiatan serah terima KKN ini dihadiri oleh Asisten Pemkesra Suko Buono mewakili Bupati Ismunandar, Kepala DPMD Suwandi, guru besar dari Unmul dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dr Iwan, dan guru besar sekaligus pendamping dr Rahmawati dari UGM di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (2/7/2019).
Kepala DPMD melaporkan jika tahun ini Kutim menerima mahasiswa KKN dari 3 kampus yang akan dipecah dan melakukan kontribusi karya di desa-desa yang ada di kecamatan Kutim dengan masa kerja sekitar 70 hari.
“Selamat datang di Kutim. Mahasiswa KKN ini akan terlibat dalam pembangunan di wilayah Kecamatan di Kutim. Kabupaten ini masih muda terdiri dari 139 desa, ada 11 desa pemekaran, dan 2 kelurahan. Saya harap mahasiswa bisa turun kelapangan membantu kelapangan sesuai ilmu yang didapat di bangku kuliah,” jelasnya.
Suwandi menambahkan juga kini Desa di Kutim sudah ada ada Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 200 Miliar dibagi di 139 desa. Mereka juga mendapatkan Dana Desa (DD) dari APBN sebesar Rp 170 Miliar.
“Siapa tahu adik adik bisa membantu dalam hal administrasi pengelolaan keuangan ADD maupun DD bekerja sama dengan kepala desa setempat agar tetap sasaran dalam pembangunan, mengingat SDM didaerah masih kurang maksimal dan perlu masukan-masukan ide dari mahasisw KKN,” tandasnya.
Senada, Asisten Pemkesra Suko Buono menjelaskan ini momen berkah untuk membawa perubahan didesa dan kecamatan.
“Kontribusi ini akan berubah setelah ada sumbangsih mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa sebelum terjun ke desa, sudah tahu profil desa itu. Saya harapkan apa yang memang dilakukan untuk kearifan lokal. Untuk mahasiswa PIN, UGM, dan Unmul terus berkarya,” katanya.
Suko menambahkan dari kegiatan ini Dinas DPMD bisa mengevaluasi, contohnya saja satu desa memerlukan kegiatan. Terjunkan saja mahasiswa KKN.
“Apalagi ketika ada proses pergantian aparaturnya, mahasiswa KKN bisa mem-back up. Tolong diinventarisasi,” ujarnya.
Suko juga berharap KKN ini dapat mencapai tujuan pembangunan menuju Kutim sejahtera, dalam hal ini Pemkab menyadari bahwa pembangunan tidak mungkin berhasil baik tanpa dukungan dan partisipasi aktif semua pihak, termasuk perguruan tinggi.
“Program mahasiswa KKN harus tetap dipertahankan dan dilaksanakan dengan baik agar mencapai hasil terbaik sesuai harapan, sehingga mahasiswa juga diharap berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat,” tutupnya. (hms13)