Beranda Uncategorized Di Desa Mata Air, Ismu Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Jami Baiturrahman

Di Desa Mata Air, Ismu Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Jami Baiturrahman

150 views
0

Peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Jami Baiturrahman oleh Bupati Kutim H Ismunandar. (Foto Humas Wardi)

KAUBUN- Pembangunan Masjid Jami Baiturrahman di Desa Mata Air,  Kecamatan Kaubun dimulakan. Ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Kutim H Ismunandar, Senin (2/12/2019). Ikut meletakkan batu pembangunan masjid Anggota DPRD Kutim Muhammad Ali, Camat Kaubun M Amin dan Pj Kades Mata Air. 

Ismu berpesan, agar peletakan batu pertama ini seterusnya berlanjut pembangunan hingga selesai. Sehingga nanti bisa segera dimanfaatkan untuk beribadah masyarakat,  khususnya umat muslim di desa ini. 

“Saya juga senang di Desa Mata Air ini sangat rukun. Meski ada berbagai etnis dan agama.  Bahkan antar warga saling bantu membantu satu sama lainnya. Demi terciptanya kerukunan dan keamanan di daerah ini,” kata Ismunandar. 

Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid, acara dilanjutkan doa bersama dan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT)  ke 22 Desa Mata Air,  Kecamatan Kaubun, di Gedung Serba Guna desa setempat. 

Hadir pada acara itu Kadis Pendidikan Roma Malau, Kabid TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jarnoko. Camat Kaubun M Amin, Sekcam Kaubun, Anggota DPRD Kutim Muhammad Ali para kades,  pengurus BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan undangan lainnya. 

Camat Kaubun M Amin mengungkapkan,  pembangunan masjid ini diharapkan mampu meningkatkan kegiatan beribadah bagi warga muslim di desa tersebut.  

“Semangat warga untuk membangun rumah ibadah sangat besar, sehingga diupayakan swadaya sementara ini. Hal itu menunjukkan kebersamaan masyarakat dalam membangun,” kata Amin. 

Pj Kades Mata Air M Yusni mengatakan,  pembangunan masjid ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat di desanya. Sebab,  sejak warga transmigrasi bermukim di Kaubun, baru sekarang masjid dibangun dengan baik.  Meski sebelumnya telah ada bangunan, namun kondisinya sudah memprihatinkan. 

“Pembangunan masjid ini merupakan swadaya masyarakat dan hingga sekarang sumbangan warga jika dinilai, sekitar Rp 75 juta. Namun semuanya berupa material, baik batu, semen, pasir dan sebagainya,” katanya.

Dijelaskan, untuk membangun rumah ibadah ini, setiap pekan warga selalu bergotong royong. Diharapkan ke depan ada bantuan dari berbagai pihak. Sehingga masjid kebanggaan masyarakat Desa Mata Air ini bisa segera rampung dan dimanfaatkan untuk syiar agama Islam. (hms2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here