Bupati Ismunandar saat menerima kunjungam silaturahmi Perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, Pengurus Muhammadiyah Kutim dan oganisasi kepemudaan Muhammadiyah di Pendopo Rujab Bupati. (Foto : Jani Pro Kutim )
SANGATTA- Jumat sore (28/2/2020), Bupati Kutim menerima kunjungan silaturahim sejumlah pengurus Muhammadiyah dari Pimpinan Wilayah Provinsi Kaltim serta Pimpinan Daerah Kutim. Selain itu organisasi Pemuda Muhammadiyah juga turut hadir dalam pertemuan hangat di Rumah Jabatan Bupati Kutim, Bukit Pelangi tersebut.
Silaturahim berlangsung dalam suasana akrab. Nampak diantara yang hadir Perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim Ahmad Sobyan Herman, sejumlah ortom Muhammadiyah Kutim seperti Pemuda Muhammadiyah, Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci, IMM, IPM serta jajaran pengurus Muhammadiyah Kutim lainnya.
Dalam pertemuan selama kurang lebih satu jam itu, para pengurus menyampaikan perkembangan Muhammadiyah di Kutim. Selain itu juga disampaikan program kerja organisasi yang sudah berjalan selama ini.

Bupati Kutim Ismunandar menyambut baik kenjungan rombongan Muhammadiyah. Ia mengucapkan terima kasih, karena Muhammadiyah telah mendukung program pembangunan Pemkab Kutim. Khususnya dibidang ekonomi masyarakat. Selain itu dirinya juga mengapresiasi prestasi yang diraih atlet tapak suci, berhasil mengharumkan nama Kutim di Kancah Nasional maupun Internasional beberapa waktu lalu.
“Terima kasih terus bersama-sama ikut berkontribusi dan turus memperhatikan anak-anak kita. Apa yang kita harapkan terus dikembangkan, artinya saling membangun komunikasi yang baik,” ucap Ismu sapaan akrab bupati.
Sementara itu, Perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim Ahmad Sobyan Herman mengatakan, Muhammadiyah memiliki tiga pilar sebagai landasan program kerja. Yaitu pilar ekonomi, pendidikan dan pilar kesehatan.

Organisasi Islam ini adalah suatu gerakan pembaharuan sosial keagamaan yang fungsinya sebagai pemberi hikmah. Dalam hal ini memberikan pandangan kepada ulil ambri atau pejabat pemerintah yang sedang mengalami kesulitan dengan memberikan bimbingan dan pencerahan dalam keadaan tertentu.
“Muhammadiyah gerakan tajdid (pembaharuan) yang tidak berpolitik praktis. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah. Kami berharap Muhammadiyah menjadi salah satu mitra didalam pembangunan. Khususnya dibidang sosial dan keagamaan,” ujar Sofyan Herman yang juga sebagai Direktur Utama PT BPR Kutim. (hms10/hms3)