Beranda Celebrity News Ardiansyah dan Kasmidi Jalani Prosesi Beluluh

Ardiansyah dan Kasmidi Jalani Prosesi Beluluh

374 views
0

Bupati Ardiansyah dan Wabup Kasmidi mengikuti jalannya ritual beluluh. Foto: Irfan Pro Kutim

SANGATTA-Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman bersama istri Siti Robiah didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan istri Tirah Satriani mengikuti prosesi upacara beluluh di area belakang rumah pribadi Wabup Kasmidi Bulang di kawasan patung burung Jalan Poros Bontang-Sangatta, Rabu (7/4/2021).

Ardiansyah dan Kasmidi tampil kompak mengenakan pakaian adat putih dipadu dengan bawahan batik khas kutai. Ritual beluluh dimulai tepat pukul 08.30 Wita. Upacara ini dinamakan beluluh agar dalam menjalankan roda pemerintahan keduanya dapat terlepas dari segala macam mara bahaya sehingga selalu mendapatkan rahmat dan lindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Upacara ini dihadiri langsung Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Adji Mohammad Arifin beserta istri dan kerabat kerajaan Kutai. Secara bergantian Ardiansyah dan istri beserta Kasmidi dan istri duduk di sebuah balai bambu bertingkat tiga layaknya singgasana. Sekitar 30 menit prosesi ini berjalan dalam rangkaian pensucian atau pembersihan diri.

Beluluh sendiri berasal dari gabungan kata “buluh” yang berarti batang bambu, sedangkan “luluh” berarti musnah. Dari kaki-kaki balai bambu itu dipasangi daun kelapa, dan pada setiap sudut diletakkan sejenis sesajian yang disebut peduduk.

Dalam prosesi Beluluh, dipimpin oleh seorang belian yang berperan untuk mengucapkan doa, memohon kepada Yang Maha Kuasa guna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, diluluhkan di atas buluh atau bambu.

Selepas di beluluh, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman berterima kasih kepada jajaran kerabat kutai mulai dari sultan, bagian sakral adat kutai (hulu balang) atau penata adat, hingga belian yang sudah melakukan tradisi turun-temurun adat kutai tersebut.

“Kami berkomitmen akan terus menjunjung tinggi nilai seni budaya di tanah Kutai, termasuk Kutim. Upacara adat beluluh ini mencermikan tradisi silsilah tanah adat kerajaan Kutai Kartangera (Kukar) harus terjaga.

“Kami sebagai pemimpin yang diamanahkan masyarakat sangat menghormati nilai daerah struktural wilayah Kerajaan Kukar awal berdirinya, tidak bisa dipisahkan oleh budaya Kutai. Atas nama Pemkab Kutim, saya mengimbau agar seluruh warga Kutim bersama-sama membangun dan melestarikan budaya Kutai setiap tahun,” tegasnya. (hms13/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini