Beranda Nasional Tampilkan Pengolahan Minyak Atsiri, DPMD Kutim Sabet Juara 2 Pameran TTG Kaltim

Tampilkan Pengolahan Minyak Atsiri, DPMD Kutim Sabet Juara 2 Pameran TTG Kaltim

295 views
0

DPMD Kutim saat menerima penghargaan juara kedua dalam kegiatan TTG VII Tingkat Kaltim dari Kepala DPMPD Kaltim HM Syirajudin. Sebelumnya acara ini dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. (Ist)

BALIKPAPAN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Timur (Kutim) mencetak prestasi gemilang saat mengikuti pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) VII Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2021 gelaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim di Atrium Lantai Dasar Plaza Balikpapan mulai Jumat (18/6/2021) hingga Minggu (20/6/2021) kemarin. Saat diumumkan oleh dewan juri TTG VII, Kutim merebut juara kedua kategori TTG unggulan dengan menampilkan sistem pengolahan minyak atsiri (essential oil) atau minyak yang diberi esensi tumbuh-​tumbuhan hasil ciptaan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) TTG Riyoto Sangatta di bawah binaan DPMD Kutim.

Plt Kepala DPMD Kutim Rakhmat Rosadi melalui Kasi Pendayagunaan TTG DPMD Kutim Syarifah pun menyambut hasil ini. Tim sudah bekerja maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaiknya. Ini menjadi momen evaluasi dan tentunya target ke depan akan lebih ditingkatkan.

“Kutim bisa meraih juara kedua dengan menampilkan produk TTG sistem pengolahan minyak atsiri yang memiliki beragam manfaat dan salah satunya untuk relaksasi tubuh. Minyak atsiri merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses distilasi atau penyulingan. Bagian tumbuhan yang diekstrak dapat berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar,” ujarnya saat dikonfirmasi pro kutim via pesan whatsapp, Senin (21/6/2021).

Untuk pengambilan minyak astiri ini melalui proses dimulai dari mengambil bahan dari aromanya seperti jahe, serai, buah pala dan sebagainya sesuai dengan selera. Selanjutnya bahan tersebut dicingcang selembut mungkin, kemudian dimasukkan ke dalam tungku rebus. Berikutnya direbus, maka proses kimia terjadi di mana air yang menguap akan membawa essential atau wewangian ke ruang pendingin (cooler).

“Nah di cooler ini terjadi perubahan fasa dari fasa gas atau uap menjadi liquid (cair). Dengan demikian maka minyak akan terpisah dengan air, lalu minyak tertinggal pada separator,” urainya menerangkan proses kerja penyulingan minyak atsiri.

Syarifah menambahkan, selain minyak atsiri, DPMD Kutim juga memamerkan miniatur Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) yang sudah dibangun di 30 desa yang ada di Kutim di bawah monitoring Kabid Sumber Daya Alam, Teknologi Tepat Guna, Pembangunan Kawasan Perdesaan (SDA, TTG dan PKP) DPMD Kutim Jarnoko. Selain itu ada juga makanan ringan dari UMKM Kutim turut dipamerkan.

“Harapan kami, hasil ini bisa membuat DPMD Kutim disupport pendanaan anggaran untuk lebih menampilkan produk mutakhir bisa bersaing di level nasional di bulan Oktober 2021 mendatang. Untuk tahun ini, kita di bawah Paser yang merebut juara satu kategori TTG unggulan dengan menampilkan alat pengering rumah kaca. Sebelumya, tiga tahun yang lalu, kami sudah pernah membuatnya bekerja sama dengan Stiper Sangatta,” tegasnya.

Sementara itu, saat membuka kegiatan TTG VII, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Kepala DPMPD Kaltim HM Syirajudin mengutarakan hasil dari TTG tahun ini bisa memberikan manfaat khususnya dalam memberikan informasi dan wawasan tentang teknologi.

“Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, semuanya tidak boleh menyerah dengan keadaan. Semuanya harus terus bekerja keras. Jangan berhenti berkarya dan tetap fokuskan melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” ucapnya.

Hadi juga memberi ucapan selamat kepada peserta TTG yang berhasil mewakili masing-masing daerah dan berharap mereka akan menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional.

“TTG ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan daya saing, nilai tambah, keunggulan kreativitas, dan produktivitas menuju keberdayaan dan kemandirian masyarakat desa. Tujuannya menjaring dan menumbuhkembangkan ide-ide kreatif serta inovasi masyarakat,” bebernya.

Untuk diketahui, pengembangan dan penerapan TTG dalam pengelolaan sumber daya alam desa melalui DPMPD dimulai dengan melakukan pembinaan meliputi monitoring dan evaluasi Posyantek serta memberikan penghargaan atas prestasi kepada pelaku TTG.(hms13/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini