Wabup Kutim Kasmidi Bulang menabuh gendang saat penutup pagelaran Tari Nusantara di Folder Ilham Maulana. (Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)
SANGATTA – Kesenian Rampak Etam Be’egal binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tampil menghibur masyarakat di malam penutupan Pagelaran Seni Tari Nusantara, Minggu (31/10/2021). Rangkaian kegiatan yang dihelat untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 22 Kutim ini ditutup Wakil Bupati Kasmidi Bulang.
Melihat antusiasme masyarakat, Kasmidi mengatakan, pagelaran seperti ini perlu dijadikan agenda tahunan.

” Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam acara ini, InsyaAllah kegiatan ini akan selalu kita laksanakan, di setiap hari jadi Kutai Timur,” kata Kasmidi dan disambut aplaus dari seluruh undangan yang hadir di Folder Ilham Maulana.
Kasmidi yang hadir dengan baju lengan panjang itupun berharap melalui kegiatan seperti ini, mampu menjadi daya tarik tersendiri untuk Kabupaten Kutim. Sehubungan hal tersebut, Kasmidi meminta kepada kelompok sanggat tari di Kutim untuk bersiap. Sebab dilihat dari segi ekonomi, pelestarian seni budaya juga dapat meningkatkan nilai tambah pendapatan masyarakat.

Penutupan acara turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Kutim Asti Mazar serta beberapa Kepala OPD. Penampilan penyanyi kontestan ajang pencarian bakat nasional Selvi asal Sulawesi Selatan, menjadi auguhan pamungkas di acara tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Nasrullah menjelaskan Pagelaran Tari Nusantara yang digelar selama 29-31 Oktober di Folder Ilham Maulana ini menampilkan kesenian dari 22 daerah yang ada di Indonesia.
“Sebenarnya banyak sanggar tari yang ingin ikut terlibat, tetapi karena masih pandemi (COVID-19) jadi dari pihak panitia kita batasi. (Kegiatan) Hanya bisa berlangsung sampai jam 9 malam setiap harinya,” jelas Nurullah.

Pagelaran Seni Tari Nusantara kali ini memang mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk masyarakat. Andi salah seorang pengunjung yang datang bersama keluarganya merasa terhibur dengan adanya acara pagelaran ini. Pentas kesenian seperti ini memang sudah lama dirindukan masyarakat Sangatta.
“Selama pandemi ini kan nggak boleh ada acara. Dengan adanya acara (pagelaran tari) semacam ini, sedikit mengobati. Apalagi kita bisa melihat beragam tarian dari berbagai daerah, sekaligus untuk edukasi buat anak,” ujarnya sambil tersenyum.(hms8/hms3)