Momen Bupati bersama anggota TP-PKK Kutim (Foto Pro Kutim)
BALIKPAPAN- Apresiasi yang luar biasa diberikan oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman kepada Tim Penggerak PKK yang berhasil menjadi juara umum dalam Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-50 dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-19 yang berlangsung di Balikpapan, Rabu (3/8/2022).
“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada seluruh pengurus dan Tim Penggerak PKK Kutim yang sudah bekerja dengan baik. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sehingga mampu meraih prestasi yang luar biasa menjadi juara umum dalam peringatan HKG-PKK dan BBGRM kali ini. Inilah momentum yang sangat bagi peningkatan kualitas layanan keluarga,” ujar Bupati Ardiansyah saat mengikuti penutupan HKG-PKK ke- 50 dan BBGRM ke-19 yang turut dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan beberapa kepala daerah se-Kaltim.
Dia menambahkan, Kutim yang wilayahnya begitu luas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus TP PKK. Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada kader-kader di pedesaan. Semangat dan motivasi luar biasa yang tidak kenal lelah dari seluruh pengurus dan Tim Penggerak PKK memberikan pelayanan hingga ke desa-desa.
“Sekali lagi selamat kepada seluruh pengurus Tim Penggerak PKK atas hasil yang telah diraih ini. Pemkab Kutim terus mendorong agar setiap program kerja PKK bisa bersinergi, dengan program pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kutim Ny Hj Siti Robiyah menyatakan, prestasi TP PKK Kutim sebagai juara umum adalah hasil kerja keras dari setiap pembinaan secara terus menerus.
“Prestasi ini bukan diraih secara instan. Melainkan telah melalui proses pembinaan dan pemberdayaan yang panjang dan secara kontinyu kepada seluruh kader-kader PKK. Kemenangan ini menjadi titik tolak yang baik untuk terus melakukan bimbingan dan fasilitasi kepada seluruh kader PKK,” terangnya.
Sebagai Ketua TP PKK Kutim, Siti Robiyah mengajak seluruh kader untuk terus menggelorakan semangat. Dalam melaksanakan tanggungjawab pemberdayaan keluarga. Saat ini, sambungnya, ada banyak tantangan dalam keluarga yang dihadapi. Diantara menyiapkan generasi yang punya intelektual berkualitas dan juga moralitas baik. Kemudian ketahanan pangan bagi keluarga dalam menghadapi persoalan “stunting” anak.
“Keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat harus menjadi fondasi yang kuat menghadapi semua rintangan tersebut,” jelasnya. (kopi4/kopi3)
