Momen berakhirnya Bazaar UMKM, garapan Dinas Koperasi dan UMKM Kutim yang digelar selama sepekan mulai 31 Juli 2022, di halaman Pasar Induk Sangatta (PIS). (Wahyu Yuli Artanto Pro Kutim)
SANGATTA- Tabuhan rebana oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, menandai berakhirnya Bazaar UMKM, garapan Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Minggu (7/8/2022) malam. Malam penutupan bazaar yang digelar selama sepekan mulai 31 Juli 2022, di halaman Pasar Induk Sangatta (PIS) ini disaksikan ribuan warga.
Dihadapan ribuan masyarakat yang memadati arena bazaar, Ardiansyah mengaku bersyukur. Karena kegiatan yang diprakarsai pemerintah ini mampu menjembatani para pelaku usaha di bidang UMKM. Sehingga perputaran ekonomi tidak hanya dinikmati oleh kelompok tertentu.
“Namun masyarakat secara umum juga menikmati manfaatnya,” ucap Ardiansyah.

Karena penyelenggaraan selalu sukses, Ardiansyah mengaku akan selalu mendukung apabila ada kecamatan lain di Kutim berencana melaksanakan acara serupa. Dengan kondisi ekonomi global yang sedang tak stabil, ternyata perekonomian di Indonesia khususnya di Kutim masih mampu bertahan dan tetap eksis hingga sekarang. Kenyataan tersebut menurut Bupati wajib disyukuri.
Selanjutnya kepada para pelaku usaha, Ardiansyah berpesan agar terus berusaha, berkreasi dan berkarya. Sebab saat ini UMKM menjadi sektor yang mempunyai peranan penting dalam mempertahankan ekonomi. Bahkan bisa disebut menguatkan perekonomian daerah.
“Dengan agregat usaha ekonomi kecil menengah, ini yang akan mampu nantinya mempertahankan perekonomian Indonesia. UMKM akan selalu memberikan pengaruh yang signifikan, (terhadap kemajuan ekonomi),” bebernya.
Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim Darsafani melaporkan, selama gelaran Bazaar UMKM, 31 Juli hingga 7 Agustus 2022, mampu mencatatkan nilai transaksi fantastis hingga Rp 2,2 miliar.

“Dengan asumsi pendapatan masing-masing peserta sebesar Rp 250 ribu per hari selama event ini berlangsung,” sebutnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan dan barometer para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan jenis usahanya. Agar terus mampu bertahan, khususnya pelaku usaha yang ada di Kutim. (kopi6/kopi3)