Momen Bupati Kutai Timur terpilih Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi saat mengikuti jalannya rangkaian kegiatan gladi bersih. Foto: Yulius Alvian/Irfan Pro Kutim
JAKARTA – Pasangan kepala daerah yakni Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman bersama Wakil Bupati (Wabup) terpilih Mahyunadi, mengikuti jalannya gladi bersih pada Rabu (19/2/2025) pagi jelang momentum pelantikan kepala daerah serentak se-Indonesia yang akan berlangsung pada Kamis (20/2/2025) oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Gladi bersih ini dilakukan di kawasan Pintu Barat Silang Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka berjarak kurang lebih sekitar 250 meter, yang akan diiringi oleh marching band IPDN. Sebanyak 481 kepala daerah yang memenangkan Pilkada 2024 lalu akan berjalan baris-berbaris dan membentuk pleton defile yang dipandu langsung oleh aparat Polri dan Paspampres.


Dari pantauan Pro Kutim, di tengah rintik hujan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi tampil bersemangat mengikuti jalannya rangkaian kegiatan dari Panitia Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Usai mengikuti gladi bersih, menurut Bupati Ardiansyah, latihan tersebut berlangsung selama setengah hari penuh pada hari sebelumnya.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Semua persiapan sudah jelas dan siap untuk dilaksanakan. Latihan tersebut meliputi simulasi seluruh rangkaian pelantikan, dari pengaturan barisan hingga proses pengambilan sumpah jabatan,” tegasnya usai diwawancarai awak Pro Kutim.

Ditambahkan Ardiansyah, pada gladi bersih tersebut, para peserta pelantikan termasuk Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur mengikuti proses simulasi pengucapan sumpah janji jabatan, pelantikan pangkat, serta pembacaan Surat Keputusan (SK).
“SK Gubernur diberikan oleh Presiden, sementara SK Bupati/Wali Kota diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri,” terang Ardiansyah.
Sebagai bagian dari protokol, pelantikan kali ini juga mengacu pada aturan yang diberikan oleh Presiden untuk memastikan semua kepala daerah dilantik serentak.
Selanjutnya, proses pelantikan ini juga menjadi momen penting, mengingat kali ini untuk pertama kalinya pelantikan kepala daerah dilakukan serentak di Istana Merdeka.
“Ini merupakan sebuah sejarah baru di Indonesia. Kita tidak tahu apakah ke depannya pelantikan serentak ini akan dilakukan di Istana lagi, tetapi ini luar biasa dan bersejarah,” tambah Ardiansyah.
Selama gladi bersih, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah yang dilantik pada keesokan harinya setelah acara pelantikan.
“Tadi, gladi bersih hanya arahan dari Menteri Dalam Negeri yang disampaikan di dalam Istana Merdeka. Namun, bagi yang tidak bisa hadir karena sakit, mereka telah menyampaikan pemberitahuan ke Kementerian Dalam Negeri,” jelas Ardiansyah.

Sementara itu, Wakil Bupati Kutai Timur terpilih, Mahyunadi, juga menyampaikan pengalaman pertamanya mengikuti gladi bersih ini.
“Alhamdulillah, ini pengalaman pertama saya sebagai Wakil Bupati, dan ini adalah pelantikan serentak pertama yang saya ikuti. Saya mengikuti saja prosesnya dan melihat ada banyak hikmah yang bisa diambil dari pengalaman ini,” ujar Mahyunadi.
Mahyunadi mengungkapkan bahwa latihan untuk kekompakan barisan berjalan kaki ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
“Ternyata, berjalan kaki dalam formasi yang teratur itu tidak gampang. Kami sempat merasa ini hal yang sederhana, tapi ternyata ada tantangan dan pelajaran penting di dalamnya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa inti dari seluruh rangkaian ini adalah untuk fokus pada pengakomodiran kepentingan masyarakat.
“Sebagai pemimpin, kami harus siap untuk bekerja keras demi kepentingan masyarakat, baik itu dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun dalam momen-momen besar seperti ini,” tutup Mahyunadi.
Pelantikan serentak ini menjadi simbol bahwa Indonesia terus bergerak maju dalam memodernisasi sistem pemerintahan daerah, dengan pelantikan yang terpusat dan efisien.(kopi13)