Beranda Kutai Timur Ketua DPRD Kutim Apresiasi Ketahanan Pangan Tumbuh dari Lahan Tambang jadi Kolam...

Ketua DPRD Kutim Apresiasi Ketahanan Pangan Tumbuh dari Lahan Tambang jadi Kolam Budidaya Ikan

73 views
0

SANGATTA – Di sebuah sudut hening di Desa Swarga Bara, geliat kehidupan baru sedang ditabur. Bukan sembarang kegiatan. Selasa siang (15/4/2025), Ketua DPRD Kutim Jimmi tampak hadir menyaksikan secara langsung sebuah peristiwa yang mencerminkan harapan baru. Yaitu panen ikan nila dan penebaran 13 ribu benih lele dan nila di kolam keramba bekas tambang yang kini bernama Telaga Biru.

Kegiatan ini bukan hanya tentang menebar benih, tetapi juga menabur semangat baru akan masa depan pangan dan lingkungan yang lestari. Proyek kolaboratif antara Pangkalan TNI AL (Lanal) Sangatta dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) itu telah membuktikan bahwa tanah bekas tambang bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari bab baru kehidupan.

Meski tak memberikan sambutan resmi, Ketua DPRD Kutim Jimmi menyempatkan diri memberikan pandangan usai mengikuti seluruh rangkaian acara. Wajahnya berseri, antusias menyampaikan apresiasi.

“Dari sambutan Danlanal dan KPC, saya menangkap satu pesan kuat, bahwa lahan bekas tambang tidak harus menjadi cerita usang, tapi bisa dihidupkan kembali menjadi sumber kehidupan,” ungkapnya.

Jimmi menegaskan, kolaborasi antara TNI, korporasi, dan pemerintah daerah adalah bentuk nyata dari sinergi pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya untuk menjaga ekosistem, tetapi juga menjawab tantangan krisis pangan.

“Kegiatan seperti ini mengajarkan kita tentang optimisme. Bahwa dengan niat baik, inovasi, dan kerja bersama, bahkan dari tanah bekas tambang pun bisa jadi lumbung pangan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Superintendent Conservation and Agribusiness Development (CAD) KPC Nugroho Dewanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program reklamasi pascatambang yang berbasis pada keberlanjutan dan kemandirian masyarakat. KPC, kata Nugroho, tidak hanya berhenti pada reklamasi teknis, tetapi juga membuka ruang hidup baru melalui konsep ekonomi hijau.

“Penebaran benih ikan ini adalah bukti bahwa bekas tambang bisa menjadi sentra agribisnis perikanan yang produktif. Kami berkomitmen mendukung pengelolaan yang inklusif, menyentuh masyarakat sekitar secara langsung,” ujar Nugroho.

Sementara itu, Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro menekankan bahwa inisiatif ini adalah bentuk kontribusi nyata TNI AL dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Ia mengaitkan langkah ini dengan visi besar Kutim menjadi kabupaten yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.

“Ketahanan pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Dengan mengolah kembali lahan yang dulu dieksploitasi, kini kita memberi kembali kepada alam dan masyarakat,” tutur Letkol Fajar.

Lokasi kegiatan, Telaga Biru, dahulu merupakan area tambang yang telah direklamasi. Kini, airnya tenang, kolamnya bersih, dan menjadi rumah baru bagi ribuan ikan. Di sekelilingnya, kelompok tani dan masyarakat hadir, menyaksikan dan belajar langsung bagaimana sebuah lahan pascatambang dapat bertransformasi menjadi kolam produktif.

Kehadiran para tokoh penting daerah seperti Dandim 0909/KTM, Kajari Kutim, Kepala Pengadilan Agama Kutim, serta jajaran Forkopimda lainnya menunjukkan bahwa agenda ini bukan sekadar seremoni. Ada harapan yang sungguh-sungguh ditanamkan, bahwa Kutim dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan pascatambang yang humanis dan berbasis pada ketahanan pangan. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini