Beranda Kutai Timur Lima Menteri Dijadwalkan Hadir di Wahau, Bupati dan Istri akan Jadi Duta...

Lima Menteri Dijadwalkan Hadir di Wahau, Bupati dan Istri akan Jadi Duta Tamasya

388 views
0

Jalannya rapat persiapan dipimpin Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi. Foto: Humas DPPKB Kutim

MUARA WAHAU – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali mencetak sejarah. Bupati Kutim bersama istri dijadwalkan akan dikukuhkan sebagai Duta Tamasya Kabupaten oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Republik Indonesia. Pengukuhan tersebut rencananya digelar secara hybrid, melibatkan seluruh perwakilan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim, Achmad Junaidi B, usai memimpin rapat persiapan penyambutan kedatangan lima menteri ke Kecamatan Muara Wahau, Kamis (8/5/2025) lalu.

“Gubernur Kaltim beserta istri, serta Bupati dan istri, akan dikukuhkan sebagai Duta Tamasya. Ini merupakan bentuk apresiasi luar biasa terhadap komitmen daerah dalam mempromosikan potensi wisata, budaya, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Junaidi.

Menurutnya, pengukuhan ini menjadi momentum penting bagi Kutim untuk tampil di panggung nasional sebagai daerah dengan potensi luar biasa. Gelar Duta Tamasya sendiri merupakan peran strategis dalam memperkuat promosi daerah dalam bingkai pembangunan budaya dan kebanggaan nasional.
Tidak hanya pengukuhan, kunjungan sejumlah Menteri Indonesia Bersatu (KIB) ke Muara Wahau juga menjadi perhatian publik. Selain Menteri Kemendukbangga, akan hadir pula Menteri Sosial, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Tenaga Kerja, serta Menteri Dalam Negeri.

Kehadiran para menteri ini membawa misi penting, salah satunya percepatan penurunan angka stunting di Kutim.

“Kami berharap kunjungan ini memotivasi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk fokus menekan angka stunting melalui optimalisasi APBD dan dukungan CSR,” tegas Junaidi.

Ia menekankan bahwa Kutim sebelumnya termasuk dalam wilayah dengan prevalensi stunting cukup tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan sinergi lintas sektor dan komitmen dari semua pemangku kepentingan.

Lebih lanjut, Junaidi menyebutkan bahwa momentum ini juga dimanfaatkan untuk menyosialisasikan program quick win nasional, terutama di sektor kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. “Kutim sebagai salah satu lokus prioritas bisa menjadi contoh dalam pelaksanaan kebijakan penanganan stunting secara terpadu,” ujarnya.

Dengan pengukuhan Duta Tamasya dan kunjungan sejumlah menteri, Kutai Timur diharapkan dapat mempercepat transformasi pembangunan berbasis budaya, kebanggaan daerah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Ini membuka cakrawala para pemangku kepentingan, mulai dari kabupaten hingga desa, untuk bergerak bersama,” tutup Junaidi.(*/kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini