Bupati Ardiansyah Sulaiman saat memberikan arahan Musrenbang di Kecamatan Kaubun. Foto: Vian Pro Kutim
KAUBUN- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berencana mencetak lahan sawah seluas 4000 hektare di beberapa kecamatan potensial guna memenuhi kebutuhan beras di daerah yang mencapai 39 ribu ton per tahun. Saat ini luas lahan sawah di Kutim sudah ada seluas 2500 hektare.
Dalam pesannya saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kaubun, Senin (7/2/2022), Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa peningkatan produksi padi akan dilakukan dengan dua cara. Yakni ekstensifikasi dan intensifikasi. Secara ekstensifikasi pemerintah berencana mencetak sawah baru seluas 4000 hektare. Dilakukan secara bertahap dibeberapa kecamatan potensial. Sementara dengan intensifikasi Pemkab Kutim akan memperbaiki dan meningkatkan saluran drainase, peningkatan jalan usaha tani, pemberian bantuan bibit dan pupuk serta alat produksi pertanian.

“Selama ini, dua kecamatan sentra produksi padi yakni Kaubun dan Kaliorang belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Kutim. Ke depan ada rencana perluasan lahan sawah di beberapa lokasi potensial yang diharapkan bisa menambah produksivitas padi di Kutim. Sehingga bisa menurunkan impor beras dari luar,” jelasnya.
Ia menambahkan perubahan perilaku petani yang lebih suka “menyawit” (berkebun kelapa sawit) dari pada “menyawah” (bertani padi sawah) juga mempengaruhi produktivitas beras di Kutim. Sehingga menyebabkan beralihnya fungsi lahan sawah menjadi lahan sawit.
“Padahal dengan cara begitu turut mempengaruhi produksi beras kita,” ujarnya.

Secara terpisah saat ditemui usai pelaksanaan Musrenbang di Kaubun, Kepala Dinas Pertanian, Dyah Ratnaningrum menjelaskan bahwa selama ini kebutuhan beras di Kutim masih dipasok dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Karena produksi beras lokal belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Kutim.Â
“Belum maksimalnya produksi beras lokal disebabkan beberapa hal. Satu diantaranya adalah luas lahan. Setelah dikalkulasikan besar jumlah penduduk dan kebutuhan beras per kapita per tahun, maka kita masih membutuhkan tambahan lahan sawah seluas 4000 hektare. Dari yang sudah ada sekarang ini 2500 hektare. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan (lahan) ini swasembada beras di Kutim bisa terpenuhi. (kopi4/kopi3)