Bupati Kutai Timur H Ismunandar, didampingi Wakil Bupati H Kasmidi Bulan dan Sekretaris Kabupaten H Irawansyah menyapa masyarakat Kaltim dalan dialog interaktif bersama RRI (Foto: Wak Hedir Humas)
SANGATTA – Tepat diperingatan Hari Buruh, Bupati Kutai Timur H Ismunandar, didampingi Wakil Bupati H Kasmidi Bulang dan Sekretaris Kabupaten H Irawansyah menyapa masyarakat Kaltim dalam dialog interaktif “Refleksi 3 Tahun Pembangunan Kutim Menuju Desa Gerbang Madu” bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda, diruang kerja Bupati, Rabu (1/5/2019).
Dialog yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit, yang dipandu penyiar Metalianda tersebut terbagi dalam tiga segmen. Segmen pertama membahas Hari Buruh dan komitmen Bupati kepada para buruh, pelaksanaan pemilu di Kutim dan pencapaian pembangunan Kutim selama tiga tahun. Sedang disegmen dua membahas Visi dan Misi Pemkab Kutim “Gerbang Desa Madu” dan terakhir interaktif dengan pendengar.
Ismunandar mengungkapkan selama kurang lebih tiga tahun diamanah untuk memimpin Kutim besama dengan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang, Pemerintah Kutim selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan.
“Alhamdulilah 3 tahun diamanahi mendapatkan WTP. Tentu banyak pembenahan-pembenahan yang kami lakukan,” ucap Ismu yang mengenakan kaos putih, usai menghadiri acara peringatan hari buruh tersebut.
Berkaitan dengan yang baru-baru ini, sebagai pembinaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Ismu menuturkan Pemkab Kutim juga banyak melakukan pembenahan dan fokus .
“Alhamdulilah setelah kita kembalikan posisinya, BPR mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan selaku pembina kita memberikan dukungan penuh. Ini yang menjadi suatu penilaian, karena BPR memberikan layanan kepada desa-desa yang belum terlayani oleh perbankan,” sebut orang nomor satu di Pemkab Kutim ini.
Bukan hanya itu saja, sambung Ismu, banyak pengharagaan yang sudah dicapai oleh Pemkab Kutim mulai dari perencanaan pembangunan, pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa, termasuk prestasi anak-anak kita dan guru-guru.
“Itu sebagai bonus kami, bagaimana terus meningkat pelayanan kepada masyarakat, membangun dari pinggiran. Inilah yang perlu kita kejar bagaimana memenuhi kebutuhan dasar, terutama listrik dan air bersih diperdesaan,” kata Ismu. (hms15)