Beranda Celebrity News Smart Farming Cocok Diterapkan Di Kutim – Mey Handani, Mahasiswa Fakultas Ekonomi...

Smart Farming Cocok Diterapkan Di Kutim – Mey Handani, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Manjemen Pasca Sarjana IPB

353 views
0

Mey Handani.(foto: Ist)

Perekonomian di Kabupaten Kutai Timur pada 2018 yang lalu dinilai mengalami peningkatan. Dilihat dari jumlah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), peningkatan pertumbuhan ekonomi, dengan migas 1,96 persen, tanpa migas 1,90 persen serta tanpa migas dan batubara sebesar 2,93 persen yang didalamnya terdapat sektor pertanian. 
Perekononomian Kutai Timur mengalami peningkatan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Bupati Ismunadar, MT.

Konsen utama dalam penulisan artikel ini adalah meskipun perekonomian di Kutai Timur di dominasi oleh sektor migas dan batu bara, sektor pertanian tetap memberikan peran yang sangat penting untuk kemajuan perekonomian daerah, penciptaan lapangan kerja serta pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini sesuai dengan program Bupati Kutai timur yaitu Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri Terpadu) dimana sektor pertanian didominasi oleh masyarakat pedesaan.

Salah satu arah kebijakan pembangunan pertanian yang tercantum dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2015-2019 Kementerian Pertanian adalah meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal pertanian. Peran ekosistem lokal sangat nyata dalam membentuk dan menentukan arah kegiatan produktif kelompok sosial yang berada didalamnya. Politik dari perspektif kebijakan merupakan suatu seni cara suatu tujuan berkontribusi terhadap proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan. Kebijakan pertanian harus lebih selektif dan inovatif untuk mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan daya saing produk pertanian.

Dewasa ini harga pangan sangat terikat dengan harga minyak bumi. Menurut sejarah harga kedua komoditi tersebut selalu terpisah, sejak Amerika mampu mengkonversi biji-bijian menjadi ethanol maka harga pangan dunia menjadi terikat dengan minyak bumi. Jika harga minyak bumi naik maka harga pangan ikut naik.

Fenomena ini mendorong pemerintah untuk dapat melakukan swasembada pangan. Sehingga kebutuhan pangan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya peningkatan produksi pangan sudah banyak dilakukan, meskipun produksi meningkat pada kenyataannya masih sulit untuk melakukan swasembada dikarenakan permintaan terhadap konsumsi pangan ikut meningkat, sehingga tidak terjadi keseimbangan antara supply dan demand.

Kutai Timur memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Pembangunan agribisnis berbasis ekologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan produk-produk yang dihasilkan oleh wilayah ekologis yang sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal sehingga hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Dengan banyak pilihan usaha disektor pertanian maka akan tercipta wilayah sentra agribisnis yang bervariasi dengan keunggulan komoditi tertentu.

Hal ini akan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki sehingga kebijakan yang dibuat pemerintah mengacu pada potensi daerah yang harus dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Pengembangan sektor agribisnis akan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, yang pada hakikatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku agribisnis dan agroindustri. Perkembangan agribisnis dan agroindustri diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat.

Agribisnis merupakan sebuah sistem dari hulu hingga hilir. Sistem hulu diartikan sebagai sektor penyedia input pertanian mulai dari benih, alat pertanian hingga obat-obatan, sub sistem on farm diartikan sebagai pengolahan input menjadi output, mulai dari persiapan lahan, pengolahan sampai panen. Sub sistem pengolahan yaitu mengolah hasil panen menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang menghasilkan nilai tambah, sub sistem distribusi atau pemasaran diartikan sebagai penyaluran produk ke konsumen dan yang tidak kalah penting adalah sub sistem penunjang mulai dari penyediaan kredit bagi petani, akses dan informasi pasar sampai kebijakan pemerintah yang mendukung pertanian.

Jika sub-sub sistem agribisnis tersedia pada suatu wilayah, maka upaya pembangunan pertanian berbasis agribisnis dapat terealisasikan dengan baik. Di Kutai Timur hampir semua sub sistem agribisnis tersedia, namun masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya penyediaan input produksi dan faktor penunjang lainnya, termasuk pemasaran hasil pertanian serta penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) harus melindungi petani sebagai produsen dan petani harus mendapat kepastian harga. 
Menariknya lagi, dengan adanya revolusi industri 4.0 penerapan smart farming sangat cocok diterapkan di Kutai Timur, mengingat Kutai Timur adalah daerah yang kaya akan sumberdaya.

Smart farming adalah pertanian berbasis teknologi yang dapat memudahkan petani mengakses sumberdaya baik pada sektor hulu maupun sektor hilir. Seperti halnya start-up di era milenial ini dimana para generasi muda menangkap peluang dengan memanfaatkan teknologi dan membidik sektor pertanian sebagai produk unggulan. Selain peningkatan dalam pemanfaatan teknologi, smart farming dapat dicapai dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk lebih kreatif dan inovatif khususnya menangkap peluang dalam bidang pertanian berbasis agribisnis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini