Wakil Bupat H Kasmidi Bulang, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kutim Rizali Hadi dan Kepala Bidang Pariwisata Hj Tirah Satriani ikut mencoba membatik, di Lamin Etam Sangatta, Taman Venus, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi. (Foto: Ist)
SANGATTA – Sebagai upaya meningkatkan potensi dan Sumber Daya Manusia (SDM), Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengadakan pelatihan membatik, bagi para kaum hawa. Pelatihan membatik kali ini, diikuti 50 peserta. Merupakan perwakilan dari 25 organisasi wanita yang ada di Kabupaten Kutim. Kegiatan yang berlangsung sehari, Senin (5/8/2019) di Lamin Etam Sangatta, di Taman Venus, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim ini, dibuka Wakil Bupati Kutim H Kasmidi Bulang, mewakili Bupati yang sedang tugas kedinasan.
Wabup mengatakan, membatik adalah seni dan hampir semua daerah, provinsi punya yang namanya batik. Namun, masing-masing daerah menuangkan ciri daerahnya melalui batik tersebut. Dia menambahkan, Kutim sudah punya merek atau nama batik, tinggal dikembangkan lagi.
“Hari ini, Dinas Pariwisata mengajak ibu-ibu untuk latihan membatik, manfaatkan momen dengan sebaik-baiknya untuk belajar. Sehingga memiliki keterampilan dan tinggal mengembangkan potensinya. Syukur-syukur setelah ini, bisa menjadi pengajar atau mentransferkan ilmunya kepada anggota organisasinya masing-masing. Karena sebagian besar yang ikut pelatihan adalah perwakilan organisasinya,” kata Kasmidi.

Lebih jauh Kasmidi berharap, melalui pelatihan membatik tersebut, organisasi wanita bisa bertumbuh dan berkembang. Sehingga bisa memanfaatkan potensi yang ada. Sekaligus meningkatkan pemasukan anggotanya. Secara umum, bisa berdampak positif bagi daerah.
“Tidak menutup kemungkinan, kedepannya bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD). Nanti orang-orang luar bisa datang kesini (Kutim) berkat ibu-ibu yang menjual produk-produknya, pasti PAD bertambah secara umum,” ujarnya.

Disamping itu, masyarakat diharapkan bisa mandiri, bisa memberikan kontribusi kepada keluarga dan juga kepada organisasi, melalui kegiatan membatik. Seperti diketahui, batik Kutim sudah terkenal, bahkan mulai dari periode kepemimpinan sebelumnya dan sampai hari ini.
“Atas nama pemerintah, mewakili Bupati yang sedang tugas kedinasan, memberikan apresiasi, terkhusus bagi OPD – OPD yang memberikan support (dukungan) kepada masyarakat terkait untuk meningkatkan (kapasitas) SDM,” katanya. “Jangan ragu, setelah ini ada lanjutannya. Terus belajar, dengan berkembangnya teknologi bisa dimanfaatkan untuk belajar, termasuk cara membatik. Mari kembangkan warna, ciri khas Kabupten Kutim, agar bisa menjadi kebanggaan kita semua,” tutupnya. (hms15)