Wakil Bupati Kasmidi Bulang bersama isteri Tirah Satriani mengunjungi stand produk lokal di kegiatan Local Market Sangatta 2019.(Foto: Vian Humas)
SANGATTA- Pesatnya perkembangan teknologi informasi digital sebagai media promosi usaha yang mudah, murah, cepat dengan jangkauan yang sangat luas menjadi modal yang sangat baik bagi generasi muda untuk membuka peluang bisnis brand-brand lokal agar bisa “go international”.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kasmidi Bulang saat membuka Local Market 2019 di taman hiburan “Town Hall” Sangatta Baru, Sabtu (30/11/2019).
“Sekarang ini, berbagai aplikasi media sosial dapat digunakan sebagai sarana promosi karya – karya lokal agar bisa dikenal masyarakat lainnya dengan cepat, mudah dan murah. Dari media sosial ini juga bisa digunakan bagaimana meningkatkan kualitas produk, strategi bisnis, serta mengetahui potensi pasar. Saya berharap Local Market menjadi cikal bakal terujudnya Kaltim Fair selanjutnya yang digelar di Sangatta, semua potensi bisa diberdayakan, ” jelasnya.
Dia menambahkan, Pemkab Kutim siap mendukung pengembangan usaha kreatif yang diminati kaum muda ini. Berbisnis melalui dunia digital menjadi motivasi generasi muda untuk menjadi enterpreneur dan mandiri.
“Tentu Pemkab sangat mendukung kegiatan seperti ini. Bagaimana usaha kecil dan menegah ini bisa tumbuh berkembang dan bisa bersaing di pasar global, bisa saling tukar informasi dan pengalaman, kendala- kendala yang dihadapi, kita carikan lokasinya. Kalau bisa jangan setahun sekali, tapi tiga atau 6 bulan sekali,” ajak Kasmidi.
Dalam kesempatan itu, Kasmidi Bulang bersama isteri, Tirah Satriani dan rombongan mengunjungi seluruh tenan atau peserta lokal market sambil membeli beberapa produk serta berdiskusi mengenai produk yang ditawarkan.
Sementara itu Ketua Panitia, Rendy Jaya Putra mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wadah bagi para pengusaha lokal generasi muda Sangatta baik yang baru merintis maupun yang usahanya sementara berjalan untuk bertukar informasi bagaimana produk – produk lokal bisa bersaing dengan produk lain.
“Ada 38 tenant yang turut hadir di kegiatan ini, 5 diantaranya berasal dari Bontang. 24 jenis usaha kuliner dan 14 fashion. Harapannya tahun depan bisa lebih banyak yang berpartisipasi,” ujar Rendy (hms4)