Suasana mahasiswa STIPER Kutim mengikuti santiaji di Kampus Biru. (Wahyu Pro Kutim)
SANGATTA – Sebanyak 97 mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) mengikuti santiaji atau pembekalan sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kali ini, kecamatan Teluk Pandan dipilih Stiper menjadi lokasi pelaksanaan KKN. Santiaji itu dibuka oleh Plt Asisten Adminitrasi Umum Setkab Kutim Yuriansyah di Kampus Biru Stiper Kutim, Selasa (12/7/2022). Disaksikan Ketua Stiper Kutim Prof Juraemi, Plt Camat Teluk Pandan, jajaran Stiper Kutim dan undangan lainnya.
Plt Asisten Adminitrasi Umum Setkab Kutim Yuriansyah, pada kesempatan itu menaruh harapan besar kepada 97 mahasiswa tersebut. Agar nanti dapat berbaur dengan masyarakat. Seperti diketahui, Teluk Pandan merupakan pintu masuk Kutim dan memiliki masalah yang cukup kompleks. Untuk itu, ia berharap kepada mahasiswa KKN agar berkerja sama dengan perangkat desa. Membuat sebuah program atau gebrakan baru dan menjadi percontohan bagi pemerintahan desa lainnya.

“Pendalaman ilmu yang diberikan diharapkan akan diterapkan langsung untuk mengatasi permasalahan, di lokasi KKN yang sudah ditetapkan,” harap Yuriansyah.
Ditempat yang sama, Ketua Stiper Kutim Prof Juraemi mengungkapkan di tahun ini sekolah yang ia pimpin memberangkatkan 97 mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat dalam program KKN. Disebar ke enam desa setempat, khusus di kecamatan Teluk Pandan.

“Tergabung dari prodi Budi Daya Kehutanan, Agroteknologi, Ilmu Kelautan, Teknik Pertanian, Perternakan. Kemudian konsentrasi Agribisnis dan Budidaya Perairan,” ucap Juraemi.
Ia menambahkan apapun hal positif yang dikerjakan mahasiswa KKN, diharapkan dapat mengena dan masyarakat bisa merasakannya sebagai bentuk pengabdian. Sesuai dengan Tri Darma perguruan tinggi.

Selanjutnya, Plt Camat Teluk Pandan Anwar menyambut baik progran mahasiswa KKN dari Stiper Kutim di kecamatannya. Ia pun bakal berkoodinasi dengan 6 desa yang menjadi tempat KKN. Agar pihak desa dapat membimbing dan mahasiswa bisa memberikan inovasi dengan tujuan mengangkat perekonomian desa.
“Semoga dapat membantu dan menyelesaikan program-program di desa tempat mereka mengabdi,” tutupnya. (kopi7/kopi3)