Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Darsafani (Foto Ronall J Warsa Pro Kutim)
SANGATTA – Peringatan Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada 12 Juli 2022, tepatnya Selasa ini, dimaknai mendalam oleh jajaran Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebagai momentum untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam perkoperasian.
Dengan tema besar “Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan”, tentu hal ini menjadi upaya bersama untuk mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat melalui koperasi. Terlebih usai pandemi COVID-19 mengganjal laju ekonomi dunia, nasional dan daerah hampir secara bersamaan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim Darsafani mengatakan, Hari Koperasi Nasional amatlah penting bagi semua masyarakat Indonesia, termasuk Kutim. Tema yang digaungkan pada peringatan Hari Koperasi Nasional, menjadi upaya nyata dalam membangkitkan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi keberadaan koperasi.
“Bagaimanapun koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai dengan watak masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Yakni gemar bergotong-royong, partisipasi masyarakat dalam transformasi koperasi untuk menumbuhkan ekonomi berkelanjutan. Jadi poin penting kebangkitan ekonomi secara keseluruhan,” jelas Darsafani.
Ditambahkannya, tujuan koperasi adalah memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umum. Dengan ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional demi mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk itulah Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, terus melakukan penguatan kelembagaan koperasi di Kutim. Sehingga segala aturan main baik itu panduan hingga kebijakan yang dikeluarkan koperasi mengacu pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sementara kebijakan internal yang dikeluarkan, menjadi penguatan anggaran rumah tangga tiap-tiap koperasi.
“Kita meyakini koperasi di Kutim akan terus tumbuh, sebagaimana tema Hari Koperasi Nasional, yakni Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan. Di Kutim hingga pertengahan tahun 2022, terdapat 1117 koperasi yang dipantau pertumbuhannya. Rata-rata berorientasi pada sektor perkebunan,” tutup Darsafani. (kopi5/kopi3)