Tandatangan : Nampak penandatanganan dilakukan oleh kedua belah pihak, Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Rektor IV UI Dedi Priadi. (Ist)
JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Indonesia (UI) Rabu (23/8/2022) pagi. MoU ini berisi tentang kesepahaman bersama tentang pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan berlangsung di Ruang Sidang Lantai 9 Pusat Administrasi UI di Salemba, Jakarta Pusat.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UI Prof Dr Ir Dedi Priadi DEA dengan Bupati Kutim Drs H Ardiansyah Sulaiman MSi. Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi Sekretaris Kabupaten (Seskab) Rizali Hadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Noviari Noor, serta Kabid Pengkajian Pendataan dan Pelaporan Bappeda Marhadyn.
Bupati Ardiansyah Sulaiman berharap agar pihak UI segera melakukan tindak lanjut dari hasil MoU yang dilakukan pada hari ini. Sebab kerja sama keduanya amatlah penting untuk pembangunan di daerah. Berkaitan dengan upaya percepatan pencapaian program-program prioritas daerah.
“Terutama dalam meningkatkan perekonomian di Kutim,” jelas Bupati.
Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama UI Dedi Priadi mengatakan, pihaknya tentu akan membantu program-program daerah, termasuk percepatan infrastruktur di Kutim. Yakni terkait penyusunan Feasibility Study (FS).
“Mulai dari rencana pembangunan infrastruktur daerah dan menjalin kerja sama dengan pihak investor yang akan berkontribusi dalam pembangunan. Selain itu turut membantu upaya peningkatan SDM melalui kerja sama pendidikan,” terangnya.
Ditambahkan oleh Seskab Kutim Rizali Hadi, bahwa yang diharapkan oleh pemimpin Kutim melakukan kerja sama dengan UI bertujuan jelas. Yakni untuk membuat daerah memiliki program yang berkenaan langsung, dengan upaya peningkatan pembangunan di sektor-sektor penting.
“Kami berharap UI dapat membantu Pemkab Kutim mewujudkan berbagai program. Termasuk penguatan sektor agroindustri sebagai fondasi ekonomi Kutim dalam jangka panjang,” sebut Seskab Kutim.
Ruang lingkup kesepakatan bersama yang akan ditindak lanjuti dengan program kerja sama antara UI dengan Pemkab Kutim, terdiri dari beberapa poin. Mulai dari poin pertama yakni penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pelatihan. Poin kedua terkait penyelenggaraan kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya, poin ketiga penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar dan lokakarya. Poin keempat peningkatan dan pengembangan kompetensi SDM, lalu kelima berkaitan dengan implementasi kegiatan program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka”, serta poin terakhir yakni kegiatan-kegiatan lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Perlu pembaca ketahui, dalam kesempatan itu hampir seluruh pejabat UI hadir. Mulai dari Direktur Kemahasiswaan Dr Badrul Munir, Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Unit Usaha T M Zakir Sjakur Machmud, Kepala Humas Amelita Lusia, Kepala Badan Legislasi dan Layanan Hukum Sonny Maulana Sikumbang, serta Direktur Kerjasama Dr Toto Pranoto. Ada pula Direktur-Direktur Unit Kerja Khusus UI, yakni Direktur LPPIA Dr Milla Sepliana Setyowati, Direktur LST MIPA Prof Jatna Supriatna, Direktur LEMTEK Prof Asep Handayana dan Direktur Lembaga Demografi Dr Abdillah Ahsan. (kopi5/kopi3)
Pendidikan merupakan investasi strategis bagi pembangunan SDM. Kutai Timur memiliki potensi yang luar biasa dalam program pengembangan SDM. Pendidikan harus ditata dan ditangani dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Masyarakat Kutim juga harus sadar ibu kota negara pindah ke Kalimantar Timur harus dijadikan sebagai tantangan dan kesempatan putra/putri terbaik untuk tampil sebagai pemimpin terbaik di negeri ini. Sustainable pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, PT. Pemerintah Daerah, DPRD, dan Masyarakat harus menyusun grand strategy. Secara pribadi saya tidak setuju jika sektor pendidikan dijadikan komoditas politik praktis, harus netral dan semua stake holder bisa fokus. Mapping Rapor Pendidikan tingkat satuan Pendidikan, dan Rapor Pendidikan Kabupaten Kutai Timur dijadikan dasar analisis SWOT Program Pendidikan Kutim.