Beranda Kutai Timur BLUD Kutim Optimis Pelayanan Kesehatan Lebih Baik – Karena Pengelolaan Program dan...

BLUD Kutim Optimis Pelayanan Kesehatan Lebih Baik – Karena Pengelolaan Program dan Keuangan Fleksibel

358 views
0

Seluruh BLUD Layanan Kesehatan di Kutim semangat mengikuti Bimtek penyusunan RBA dan Remunerasi Kutai Timur (Kutim) karena optimis layanan kesehatan dan kesejahteraan nakes semakin baik. (Fuji Pro Kutim)

SAMARINDA- Semangat dan keseriusan peserta Bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan Remunerasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kutai Timur (Kutim) benar-benar patut diacungi jempol. Betapa tidak sejak awal bimtek pada Rabu (24/8/2022) hingga Minggu (28/8/2022), seluruh peserta tak pernah absen mengikuti jadwal transfer ilmu yang dilaksanakan di Ruang Crystal, Hotel Mercure, Samarinda tersebut. Pada bimtek yang dibuka oleh Kadinkes dr Bahrani Hasanal ini seluruh peserta mengikuti seluruh sesi hingga malam hari.

Sebanyak 21 Pimpinan Puskesmas, 1 Labkesda dan 1 RS Pratama Sangkulirang beserta staf masing-masing serius mengikuti setiap paparan dan simulasi pada tiap materi yang disampaikan. Walaupun 6 Unit Pelaksana Teknis (UPT) diantaranya sudah lebih dulu berstatus BLUD namun tetap saja serius ikut belajar. Tak hanya merancang RBA sebagai pendamping Rencana Kerja Anggaran (RKA), peserta juga diberi waktu untuk mempresentasikan susunan RBA. Agar diketahui kesesuaikan RBA dengan potensi pengembangan bisnis dan kewajaran anggaran yang disusun.

Meski serius, namun tak nampak ketegangan antar peserta maupun dengan para narasumber yang didatangkan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu. Sekretaris Dinkes Hariyati dan Kasubbag Keuangan Dinkes Rahmi pun ikut mendampingi sekaligus menjadi narasumber bagi peserta.

Optimisme pelayanan kesehatan menjadi lebih baik setelah menjadi BLUD terlihat dari setiap presentasi seluruh peserta. Hal tersebut disampaikan disetiap awal presentasi oleh masing-masing BLUD yang ada. Karena inti dari alih status menjadi BLUD adalah pelayanan akan semakin meningkat disebabkan pengelolaan yang lebih fleksibel. Seperti dana kapitasi dari BPJS yang digunakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. 

“Dana kapitasi yang diterima oleh BLUD didukung oleh mekanisme penyaluran dari BPJS, sehingga langsung diterima oleh Puskesmas,” kata Kepala BLUD Puskesmas Sandaran Yustinus Budi.

Hal serupa juga disampaikan oleh BLUD lainnya. Puskesmas akan menerima dana kapitasi dari BPJS sebanyak jumlah peserta BPJS yang terdaftar di Puskesmas tersebut. Penerimaan dana kapitasi dari BPJS diakui sebagai pendapatan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Pengelolaan dana kapitasi meliputi kegiatan penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban. Besaran dana kapitasi yang digunakan untuk jasa pelayanan kesehatan besarnya 60 persen dari dana kapitasi, sedangkan 40 persen digunakan untuk biaya operasional pelayanan, sesuai Perpres Nomor 32 Tahun 2014 pasal 12 ayat 4. 

Jasa pelayanan yang dibayarkan dengan kapitasi berkaitan dengan tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Sedangkan untuk biaya operasional kesehatan yang menggunakan dana kapitasi antara lain biaya obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan biaya opersional kesehatan lainnya. Prosedur pengeluaran/belanja dari dana kapitasi BPJS, melalui SPP, SPM dan SP2D. Sisa dana kapitasi pada akhir tahun setelah FKTP menjadi BLUD maka dapat digunakan untuk operasional tahun selanjutnya.

Selain itu, Kepala BLUD dapat mengusulkan pemberian remunerasi dengan mempertimbangkan prinsip proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja para tenaga kerja di BLUD. Didasari indikator penilaian yang digunakan. Kebijakan remunerasi juga memperhatikan indeks harga daerah atau wilayah. Usulan terkait remunerasi ini kemudian diatur dengan peraturan kepala daerah. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini