suasana ruang operasi bedah saraf di RSUD Kudungga Sangatta
SANGATTA- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta milik Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) berhasil melaksanakan operasi bedah saraf tulang belakang (Laminektomy) yang pertama pada Sabtu (18/11/2023) lalu. Operasi dilakukan kepada pasien laki-laki 17 tahun yang mengalami kecelakaan dan terjadi multiple fraktur pada saraf tulang belakang.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kudungga
dr Hj Yuwana Sri Kurniawati mewakili Direkturnya menjelaskan, tindakan operasi dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari dr Heru Kustono SpBS (Spesialis Bedah Saraf), dr Ade Hashman SpAn (Anestesi) beserta tim OK atau kamar operasi.

Dengan didukung alat kesehatan yang memadai, berupa C – Arm Radiography Fluoroscopy (C-Arm) yang bersumber dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) 2022, C-Arm yakni alat radiologi yang berbentuk seperti huruf C. Penggunaannya dibutuhkan dalam proses operasi untuk melihat gambar atau objek yang dapat dilihat langsung dengan cara fluoroskopi. Gambar yang diperoleh tersebut kemudian ditampilkan dengan bantuan layar monitor. Alat ini mampu menunjang proses pelayanan medis dan diagnosis penyakit tertentu, C Arm juga menjadi pilihan langkah penanganan dalam menunjang kesembuhan penyakit organ dalam dan tulang. Dengan alat ini, pemeriksaan dalam tubuh dengan mudah dapat dideteksi.
“Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan saat ini pasien sedang pemulihan pascaoperasi dengan hasil yang baik. Pascapemulihan akan dilakukan tim rawat bersama dokter spesialis bedah syaraf, dokter spesialis saraf dan dokter spesialis rehabilitasi medik,” jelas dr Yuwana.

Sejak November 2022, sambung Yuwana, RSUD Kudungga sudah memiliki satu dokter spesialis bedah saraf yaitu dr Heru Kustono Med Klin SpBS. Dengan begitu, RSUD Kudungga juga telah sukses beberapa kali melaksanakan operasi bedah syaraf kepala ( craniotomy). Dia menyebut di Kalimantan Timur (Kaltim) baru ada empat rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah saraf yaitu RS Kanujoso Balikpapan, RS AW Syahranie Samarinda, RSUD Kudungga Sangatta dan RSUD Parikesit di Tenggarong.
Dengan hadirnya dokter spesialis bedah saraf maka RSUD Kudungga sudah dapat melakukan operasi cranitomi atau bedah tengkorak. Untuk menolong menyelamatkan nyawa pasien dengan perdarahan otak pada pasien kecelakaan ataupun stroke hemoragik. Berikutnya pasien dengan tumor otak atau penyumbatan pembuluh darah otak.
“Sejak awal tahun 2022 lalu sudah banyak kemajuan di RSUD Kudungga hasil kerja keras seluruh dokter dan staf termasuk hasil pengadaan C-Arm,” tutup Yuwana. (kopi4/kopi3)