Beranda Pemerintahan Belajar dari NTB, Upaya DPPKB Kutim Perkuat Sinergi untuk Turunkan Angka Stunting

Belajar dari NTB, Upaya DPPKB Kutim Perkuat Sinergi untuk Turunkan Angka Stunting

136 views
0

Suasana Orientasi lapangan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: ist

NUSA TENGGARA BARAT — Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim menggandeng sejumlah camat untuk melakukan orientasi lapangan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Barat (NTB). Kunjungan yang berlangsung pada Senin, (11/11/2024), ini bertujuan mempelajari langkah-langkah efektif yang telah berhasil diterapkan NTB dalam menekan angka stunting.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, mengungkapkan bahwa studi lapangan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengamati praktik-praktik terbaik, tetapi juga sebagai dasar dalam menyusun langkah konkret yang akan diterapkan di Kutim. “Setelah melihat penerapan di lapangan, kami akan segera merancang tindak lanjut yang melibatkan camat sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kecamatan, sementara DPPKB akan berperan sebagai sekretariat TPPS di tingkat kabupaten,” jelas Achmad.

Achmad menambahkan, DPPKB Kutim akan mengadopsi sejumlah strategi yang diterapkan oleh BKKBN NTB. Namun, ia juga menekankan pentingnya adaptasi, mengingat kondisi di Kutim berbeda dengan NTB. “Kami akan menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan di Kutim. Sedangkan yang belum relevan akan kami evaluasi untuk program-program masa depan,” tambahnya.

Salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah pemanfaatan data risiko stunting pada tingkat kecamatan. Data yang diperoleh akan menjadi fondasi dalam menyusun program-program penurunan stunting yang lebih tepat sasaran. Menurut Achmad, pendekatan berbasis data ini menjadi krusial untuk memastikan upaya penanganan yang dilakukan benar-benar efektif.

“TPPS tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kami harap keberadaan TPPS tidak hanya sebagai struktur formal, tetapi harus aktif hingga di tingkat kecamatan dan desa. Setiap anggota TPPS perlu memahami tugas pokok dan fungsinya, agar upaya penurunan stunting berjalan optimal,” ujar Achmad.

Tak hanya belajar dari NTB, DPPKB Kutim juga mendorong agar perangkat daerah dalam TPPS meningkatkan kerja sama antar-bidang. Achmad menyarankan agar mereka melakukan studi tiru di wilayah-wilayah yang berhasil menekan angka stunting. Tujuannya adalah agar mereka bisa memahami akar permasalahan di Kutim dan menciptakan solusi yang lebih menyeluruh.

“Seringkali, penanganan stunting terkendala akibat lemahnya sinergi. Kami ingin memperkuat kolaborasi antar-pihak, karena dengan kerja sama yang solid, target penurunan stunting akan lebih mudah tercapai,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala BKKBN NTB, Dr. Lalu Makripuddin, menyambut baik kunjungan ini. Menurutnya, upaya DPPKB Kutim dalam belajar dari pengalaman NTB merupakan langkah yang sangat penting, mengingat stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut kualitas generasi masa depan.

“Kami sangat mengapresiasi motivasi dari DPPKB Kutim untuk belajar dan bertukar pengalaman. Penurunan angka stunting adalah hal yang harus terus diupayakan demi masa depan sumber daya manusia di daerah masing-masing,” ujar Lalu Makripuddin, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB, Dra. Nunung Triningsih, serta Tim Ahli Satgas NTB.

Lalu berharap, kunjungan ini dapat memberikan manfaat konkret bagi kedua belah pihak dalam mencapai target penurunan angka stunting. “Ini adalah momen berharga untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. Kami berharap, kolaborasi semacam ini dapat diterapkan di daerah-daerah lain,” tambahnya.

Studi lapangan ini membuka peluang besar bagi Kutim untuk memperkuat strategi dan kolaborasi di semua lini pemerintahan. Dengan komitmen yang kuat dari TPPS di setiap tingkatan, disertai dengan dukungan perangkat daerah dan adaptasi dari praktik terbaik NTB, upaya DPPKB Kutim dalam menurunkan angka stunting diharapkan akan lebih efektif.

Langkah-langkah strategis yang disusun bersama ini tidak hanya akan menguntungkan Kutim tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam penurunan stunting. (*/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini