Beranda Kutai Timur Umaq Aruq, Simbol Pelestarian Budaya Dayak Kayan di Kutai Timur

Umaq Aruq, Simbol Pelestarian Budaya Dayak Kayan di Kutai Timur

158 views
0

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman bersama masyarakat bergotong royong mendirikan pilar utama Umaq Aruq atau rumah panjang khas Dayak Kayan. Foto: ist

KOMBENG – Suasana Desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), tampak berbeda pada Senin (30/12/2024) pagi. Di bawah arahan langsung Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, masyarakat bergotong royong mendirikan pilar utama Umaq Aruq atau rumah panjang khas Dayak Kayan. Dengan menggunakan tali tambang, proses ini menjadi bukti nyata semangat kolektivitas masyarakat Dayak Kayan Lekan dalam melestarikan tradisi leluhur mereka.

Pembangunan Umaq Aruq tidak hanya menjadi simbol kebudayaan, tetapi juga representasi upaya menjaga nilai-nilai adat di tengah arus modernisasi. Ardiansyah Sulaiman menegaskan pentingnya warisan budaya ini.

“Umaq Aruq adalah wujud nyata pelestarian seni dan budaya yang hampir punah. Generasi muda harus terus diberi pemahaman tentang nilai-nilai yang diwariskan leluhur, khususnya masyarakat Dayak Kayan di Apokayan. Pemerintah Kutai Timur mendukung penuh pembangunan ini sebagai langkah menjaga tradisi,” ujar Ardiansyah dengan penuh semangat.

Semangat Gotong Royong dan Perencanaan Matang

Peletakan pilar utama ini turut dihadiri Anggota DPRD Kutim Kajan Lahang, Kasatpol PP H Fata Hidayat; Camat Kombeng Jumran, Camat Telen Vetrus Ifung, serta sejumlah tokoh masyarakat dan adat.

Ketua Panitia Pembangunan Umaq Aruq, Martin Langet, menjelaskan bahwa proyek ini lahir dari musyawarah bersama antara camat, kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat setempat.

“Ini bukan keputusan segelintir orang, tetapi hasil diskusi panjang yang melibatkan banyak pihak. Umaq Aruq tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga memiliki fungsi nyata sebagai rumah singgah bagi beberapa kepala keluarga,” ungkap Martin.

Pada tahap awal, Umaq Aruq akan dibangun dengan ukuran 8 x 40 meter dan difungsikan sebagai tempat tinggal bersama. Rencananya, rumah panjang ini juga akan dilengkapi dengan taman bermain serta fasilitas publik lainnya di masa depan.

Martin menambahkan, total ada 12 pilar yang akan menopang struktur utama Umaq Aruq, dengan target penyelesaian konstruksi hingga Desember 2025. Ornamentasi khas Dayak Kayan akan menjadi fokus tahap berikutnya, setelah struktur utama selesai. Lahan seluas 80 x 100 meter yang telah disiapkan memungkinkan pengembangan fasilitas tambahan di kemudian hari.

Simbol Kebanggaan dan Pelestarian Warisan Leluhur

Sejarah mencatat, Umaq Aruq menjadi bagian integral kehidupan masyarakat Dayak Kayan sejak dahulu kala. Rumah panjang ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga pusat kehidupan sosial yang menampung beberapa keluarga besar dalam satu atap.

Pembangunan Umaq Aruq kali ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga simbol semangat gotong royong yang terus hidup di masyarakat Dayak Kayan. Di tengah tantangan modernisasi, langkah ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi yang memperkaya khazanah budaya Indonesia.

Pemerintah Kutim berharap, Umaq Aruq dapat menjadi ikon budaya sekaligus destinasi wisata baru yang menguatkan identitas masyarakat Dayak Kayan. Seiring dengan berdirinya pilar-pilar utama ini, semangat menjaga warisan leluhur terus dipupuk agar tak tergerus zaman. (kopi11/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini