Beranda Kutai Timur Kokohkan Sinergi, Bupati Kutim Semangat Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang

Kokohkan Sinergi, Bupati Kutim Semangat Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang

336 views
0

Foto Hardiansyah Sultan Pro Kutim

MAGELANG – Sebanyak 505 kepala daerah yang baru dilantik resmi memulai Retret Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). Salah satunya adalah Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, yang tampak penuh semangat memasuki lokasi kegiatan dengan mengenakan pakaian bermotif loreng.

“Alhamdulillah masih sehat dan semangat. Semoga kegiatan selama sepekan ini bernilai manfaat. Terutama memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dan daerah serta memberikan pemahaman mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab kepala daerah.

Retret ini diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai bagian dari program pembekalan bagi kepala daerah yang baru dilantik. Agenda yang berlangsung hingga 28 Februari 2025 ini menjadi ajang strategis untuk membangun koordinasi yang lebih solid dalam menjalankan program pembangunan nasional di tingkat daerah.

Dinukil dari www.tempo.co Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa retret ini menghadirkan pemateri dari berbagai latar belakang, termasuk seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju, akademisi, serta pengajar dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Menariknya, beberapa mantan presiden juga berpotensi turut memberikan materi.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk mengisi materi dalam forum ini. Permintaan tersebut disampaikan dalam pertemuan mereka di Hambalang, Bogor, pada 14 Februari 2025. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari SBY terkait kehadirannya dalam acara tersebut.

Selain itu, Presiden Prabowo sendiri juga dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini, meskipun jadwal kehadirannya masih menyesuaikan dengan agenda kenegaraan lainnya. “Bisa sekali, bisa dua kali, atau bahkan lebih,” ungkap Bima Arya, menegaskan fleksibilitas jadwal Presiden dalam acara pembekalan ini.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa retret ini bertujuan untuk membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dengan pemerintah pusat. Dengan adanya harmonisasi ini, diharapkan implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Sebelumnya, retret ini direncanakan berlangsung selama 14 hari. Namun, karena adanya pemangkasan anggaran, durasi kegiatan dikurangi menjadi hanya satu pekan. Keputusan ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto dalam pernyataannya pada 13 Februari 2025.

Retret ini akan dikemas dalam format diskusi terbuka yang memungkinkan para kepala daerah untuk berbagi pengalaman, tantangan, serta solusi dalam menjalankan tugas mereka. “Tujuan utama dari retret ini adalah memastikan bahwa program-program kepala daerah tetap berpihak kepada rakyat,” ujar Tito Karnavian.

Di dalam akademi militer yang kental dengan nuansa disiplin dan kepemimpinan, para kepala daerah akan mengikuti berbagai pelatihan intensif. Mulai dari sesi kepemimpinan, strategi komunikasi pemerintahan, hingga studi kasus kebijakan publik. Tidak hanya itu, para peserta juga akan mendapatkan wawasan tentang pertahanan negara yang akan disampaikan oleh petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sebagai pemimpin daerah, mereka tidak hanya bertanggung jawab atas kebijakan di wilayahnya, tetapi juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang luas.

Retret Kepala Daerah 2025 diharapkan dapat mencetak pemimpin daerah yang lebih tangguh, visioner, dan memiliki komitmen tinggi dalam melayani masyarakat. Sinergi antara pusat dan daerah yang terjalin erat dari forum ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi pembangunan nasional dalam lima tahun mendatang. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini