Rapat korrdinasi terkait kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Foto: Rosma
SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) tengah bersiap menyambut tamu penting dari pusat. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dijadwalkan mengunjungi Sangatta pada 13 Mei 2025 untuk meresmikan Ruang Bersama Indonesia (RBI), sebuah Ruang Bermain Anak (RBA) berstandar nasional yang diyakini akan menjadi pionir di Kalimantan Timur (Kaltim). Persiapan dilakukan secara menyeluruh dan rapat koordinasi telah digelar di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, Rabu (7/5/2025).
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutim Idham Cholid, didampingi Kabid Pemenuhan Hak Anak Rita Winarni, serta Plt Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Hadir pula perwakilan dari berbagai Perangkat Daerah (PD) yang terlibat langsung dalam teknis penyambutan.

“Secara umum, kami siap. Semua kebutuhan teknis dan non-teknis sedang difinalkan, termasuk pengaturan akomodasi, keamanan, hingga komunikasi publik. Tujuan kita adalah memastikan kunjungan ini berjalan lancar dan berkesan,” ujar Idham kepada wartawan.
Menurut Idham, Menteri PPPA akan tiba terlebih dahulu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebelum melanjutkan perjalanan ke Kutim menggunakan pesawat perintis dari Bandara Swarga Bara, milik PT Kaltim Prima Coal (KPC). Rombongan yang menyertai Menteri berjumlah sembilan orang, namun saat ini masih dilakukan penyesuaian seat penerbangan menuju Sangatta.

“Yang bisa ikut terbang mungkin dua orang saja karena keterbatasan kursi. Tapi kami sedang upayakan agar seluruh rombongan bisa tiba bersama. Jika tidak memungkinkan, sisanya akan lewat jalur darat,” jelas Idham.
Menteri PPPA dijadwalkan melakukan serangkaian agenda selain peresmian RBI, termasuk dialog dengan komunitas perempuan dan aktivis anak, serta kunjungan ke beberapa lembaga pendidikan dan perlindungan sosial anak di Sangatta.
RBI yang akan diresmikan bukanlah taman bermain biasa. Lokasinya berada di dua titik strategis di Sangatta. Yaitu Taman Venus dan kawasan Town Hall, Swarga Bara. Keduanya telah dilengkapi dengan fasilitas bermain anak yang mengacu pada standar nasional ramah anak.
Namun lebih dari itu, RBI digagas sebagai ruang tumbuh anak yang holistik. Di dalamnya tersedia area pengembangan diri, pojok literasi, serta zona UMKM yang memungkinkan interaksi positif antara anak dan lingkungan sosialnya.
“Kita ingin RBI ini jadi tempat yang hidup, di mana anak-anak tidak hanya bermain, tapi juga bertumbuh, mengenal potensi dirinya, dan berinteraksi secara sehat,” kata Idham dan dibenarkan Kabid Pemenuhan Hak Anak Rita Winarni.
Kutim menjadi salah satu daerah yang dianggap siap oleh Kementerian PPPA dalam mengimplementasikan program nasional berbasis perlindungan dan pemberdayaan anak. Komitmen pemerintah daerah terlihat dari infrastruktur yang disiapkan, serta pendekatan inklusif dalam merancang ruang publik yang ramah anak.
Kehadiran RBI di Kutim juga menandai dukungan nyata pemerintah daerah terhadap agenda nasional perlindungan anak. Dalam berbagai kesempatan, Menteri PPPA menyuarakan pentingnya kolaborasi antardaerah dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak.
Di Kutim, sinergi lintas sektor mulai dari Dinas PPPA, Disdukcapil, Dinas Pendidikan, hingga instansi teknis lain menjadi kunci keberhasilan peluncuran RBI. Pemerintah daerah juga menggandeng komunitas lokal dan pelaku UMKM untuk menghidupkan kawasan taman tersebut secara berkelanjutan.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dijadwalkan akan mendampingi langsung peresmian tersebut sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah daerah. Meski kunjungan Menteri PPPA nanti berlangsung singkat, dampaknya diharapkan bertahan lama. Peresmian RBI bakal menjadi simbol dari gerakan besar, mengembalikan ruang publik kepada anak-anak sebagai pemilik masa depan.
Kutim, dengan segala tantangannya sebagai daerah yang luas dan multietnis, kini menunjukkan bahwa pembangunan inklusif bukan sekadar jargon. Melalui RBI, anak-anak Kutim akan mendapat ruang yang aman dan nyaman untuk bertumbuh, sekaligus membuka lembaran baru dalam perlindungan hak anak di daerah. (kopi16/kopi3)