SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur (Wabup Kutim) H Mahyunadi menegaskan bakal memanggil para kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur secara asal-asalan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri buka puasa bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim, di mana ia mewakili Bupati dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam acara tersebut.
Mahyunadi menegaskan, langkah ini diambil untuk memastikan mutu pembangunan infrastruktur di Kutim tetap terjaga. Ia menyoroti beberapa proyek yang dinilai tidak sesuai spesifikasi dan berpotensi merugikan masyarakat.
“Saya akan cek langsung dan panggil kontraktor yang kerjanya asal-asalan atau dalam pengerjaan proyek tidak sesuai spek (spesifikasi),” ujarnya di hadapan puluhan wartawan belum lama ini.
Sebagai Wakil Kepala Daerah, Mahyunadi memiliki tugas koordinasi dan pengawasan terhadap berbagai program pembangunan. Ia menegaskan bahwa proyek infrastruktur yang dikerjakan harus sesuai dengan perencanaan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Salah satu proyek yang mendapat perhatian khusus adalah monumen yang dibangun di persimpangan depan Masjid Agung Al Faruq, Islamic Center, di kawasan Bukit Pelangi. Pembangunan monumen ini sempat menuai kontroversi, dan Mahyunadi ingin memastikan bahwa proyek tersebut telah berjalan sesuai dengan rencana awal.
“Saya ingin tahu, apakah proyek ini benar-benar sesuai dengan perencanaan atau ada yang menyimpang. Jika tidak sesuai, tentu akan kami evaluasi,” tegasnya.
Selain monumen, Mahyunadi juga akan menyoroti proyek-proyek lain yang dinilai tidak maksimal dalam pelaksanaannya. Menurutnya, Pemkab Kutim harus tegas terhadap kontraktor yang bekerja asal-asalan agar tidak ada lagi proyek yang mangkrak atau hasilnya tidak memuaskan.
Pemanggilan kontraktor yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik ini menjadi bagian dari upaya Mahyunadi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Kutim. Ia menekankan bahwa pembangunan yang berkualitas bukan hanya soal fisik, tetapi juga bagaimana proyek tersebut bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pihak terkait untuk tidak bermain-main dalam proyek pemerintah. Mahyunadi menegaskan bahwa dirinya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa setiap pembangunan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Masyarakat harus mendapatkan infrastruktur yang layak dan berkualitas. Jangan sampai ada proyek yang hasilnya mengecewakan,” pungkasnya.
Selain itu, Wakil Bupati Kutim juga memyampaikan bahwa rencana pembayaran utang Pemkab Kutim kepada kontraktor menjadi juga prioritas utama. Ia berharap seluruh tunggakan akan diselesaikan sebelum Idulfitri 1446 Hijriah.
“Kami prioritaskan pembayaran utang dulu. Insyaallah sebelum lebaran, semua utang kepada kontraktor yang masih tertunda akan dilunasi,” kata Mahyunadi yang mantan Ketua DPRD Kutim.
Dengan pelunasan utang tersebut, ia berharap proyek-proyek pembangunan di Kutim bisa berjalan lebih lancar tanpa kendala keuangan. Sehingga hubungan antara pemerintah dan pihak kontraktor ke depan tetap baik. (kopi3)