Ketua DPRD Kutim hadir dalam Kejuaraan Menembak. Foto: Fuji Pro Kutim
SANGATTA- Lapangan Tembak Wichaksana Laghawa, Mapolres Kutai Timur (Kutim), Selasa (17/6/2025) pagi, bergemuruh oleh derap semangat para peserta lomba menembak. Dentuman peluru menandai pembukaan kegiatan yang digelar Polres Kutim memperingatan Hari Bhayangkara ke-79. Namun, lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini menampilkan wajah baru kepolisian, merangkul masyarakat melalui olahraga, serta menabur benih prestasi sejak usia dini.
Ketua DPRD Kutim Jimmi, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap gelaran tersebut. Baginya, lomba menembak kali ini bukan sekadar bentuk perayaan, melainkan inisiatif strategis dalam membina potensi daerah, khususnya bidang olahraga menembak.
“Kompetisi ini diharapkan jadi suatu kegiatan yang dapat membawa nama Kutai Timur ke tingkat nasional. Kami harapkan dari sektor olahraga menembak ini, Kutai Timur bisa menjadi yang terunggul. Apalagi dengan fasilitas yang baik. Ini merupakan upaya bagaimana menghadirkan prestasi di Kutim,” ujar Jimmi.
Lomba ini terbuka tidak hanya untuk personel kepolisian, tetapi juga masyarakat umum. Dengan pendekatan inklusif, Polres Kutim menegaskan komitmennya membangun kedekatan dengan warga, serta menghadirkan ruang aktivitas yang membangun, khususnya bagi generasi muda.
“Keterbukaan kepolisian dalam membina masyarakat melalui olahraga menembak itu merupakan upaya pendekatan Polres Kutim kepada masyarakat,” imbuh Jimmi.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah peluncuran Sekolah Menembak Polres Kutim, yang menjadi pusat pelatihan bagi anak-anak usia 7 hingga 18 tahun. Dengan tenaga pelatih dari kalangan personel kepolisian sendiri, sekolah ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya atlet-atlet menembak profesional dari daerah.
Langkah ini tidak hanya menjadi strategi pembinaan jangka panjang, tetapi juga menjawab kebutuhan regenerasi atlet di daerah yang mulai menggeliat dari sektor-sektor non-tradisional. Kutim, yang selama ini dikenal melalui sektor pertambangan dan perkebunan, perlahan menunjukkan wajah barunya lewat sektor olahraga.
Dukungan politik dan administratif juga mengalir deras. DPRD, pemerintah daerah, serta jajaran Polres Kutim menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi perkembangan olahraga menembak sebagai potensi unggulan. Dengan fasilitas representatif dan pelatihan terstruktur, bukan hal mustahil bila Kutim kelak menjadi poros baru prestasi menembak di Kalimantan Timur (Kaltim) bahkan di level nasional.
Momentum Hari Bhayangkara tahun ini menjadi titik tolak. Di balik seragam dan senapan, ada semangat besar untuk merangkul, membina, dan mencetak prestasi. Dan di tanah Kutim, peluru-peluru itu bukan hanya menembus sasaran, tetapi juga mengarah pada masa depan yang lebih gemilang. (kopi3)
