Beranda Pemerintahan Pamsimas dan Spamdes Jadi Prioritas Bupati – Solusi Cepat Penuhi Air Bersih di...

Pamsimas dan Spamdes Jadi Prioritas Bupati – Solusi Cepat Penuhi Air Bersih di Pedesaan

431 views
0

Rapat sosialisasi program Pamsimas penjaringan desa sasaran untuk universal access air bersih (Foto: Vian Humas)

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memerluas cakupan pelayanan air bersih berbasis masyarakat. Tak hanya melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan “sharing” pembiyaaan yang berasal dari APBN, APBD dan partisipasi masyarakat, maupun melalui Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) yang bersumber dari APBD dan partisipasi masyarakat. Kedua program tersebut menjadi andalan Bupati Kutim H Ismunandar dalam pemenuhan kebutuhan dasar air bersih untuk masyarakat. Melalui intervensi kebijakan yang berkesinambungan ke Pusat maupun kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Kepala Satuan Kerja PIP Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) M Noor mengatakan, sesuai target nasional hingga 2020 sebanyak 30 desa. Kutim hingga 2019 ini sudah melaksanakan 34 program Pamsimas dan 2020 akan ada 5  yang diusulkan menjadi desa sasaran. 

“Jadi kalau usulan 5 desa terpenuhi berarti total hingga 2020 ada 39 desa yang sudah terlayani air bersih (melalui Pamsimas),” jelas M Noor dalam rapat sosialisasi  program Pamsimas Penjaringan Desa Sasaran di Kutim pada 2020 menuju universal access air minum dan sanitasi, di Ruang Arau, Kantor Bupati, Senin (7/10/2019).

Ditambahkan, program Pamsimas ini dari desa, untuk desa dan oleh desa. Jadi sejak awal pelaksanaan hingga operasionalnya oleh swadaya masyarakat. Dengan kata lain tidak melibatkan pihak ketiga. Sehingga harus ada edukasi dan pendampingan yang baik sejak awal. 

“Terkait keberlanjutan program Pamsismas, Dinas Perkim juga sudah mengusulkan ke bupati agar anggaran operasionalnya bisa lewat dana desa,” tambah M Noor menjelaskan saat rapat mewakili kepala dinasnya.

Sementara itu Irma Yuwinda dari Bagian Pembangunan dalam rapat yang sama menjelaskan tujuan utama program Pamsimas adalah meningkatkan cakupan jumlah masyarakat kurang terlayani dari segi kemudahan jangkauan ke sumber air. Termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah pedesaan. Kemudian meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan syarat-syarat tertentu. 

“Sejak bergulir 2017 hingga 2019 ini sudah ada 34 desa yang melaksanakan program Pamsimas. Kemudian untuk program 2020 kita sudah melakukan penjaringan desa sasaran dengan melakukan pemetaan lokasi yang benar- benar prioritas membutuhkan air bersih, dimana PDAM sulit menjangkaunya, karena dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki,” jelas Irma juga menjabat Ketua Umum Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Kutim.

Pemetaan dilakukan agar tidak ada tumpang tindih antara program Pamsimas dan PDAM atau dengan SPAMDes. Pada prinsipnya, sambung Irma, Pamsimas merupakan program yang dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat sesegera mungkin, tanpa harus menunggu lama. 

“Optimalisasi program ini harus dibarengi dengan sinergi antar OPD terkait termasuk dengan CSR,” tutupnya. (hms4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini