Wakil Bupati H Kasmidi Bulang menyematkan tanda peserta kepada CPNSm yang mengikuti Latsar 2019, diruang Akasia, GSG, Pusat Perkantoran pemkab Kutim, Bukit Pelangi. (Foto: Wak Hedir Humas)
SANGATTA – Saat ini arus globalisasi tidak terbendung lagi, masuk ke Indonesia, disertai dengan perkembangan yang semakin canggih. Dipihak lain, pemerintah daerah akan terus membangun sistem diseluruh internal institusi dan kelembagaan, berupa pelayanan berbasis teknologi, informasi dan komunikasi yang terpadu, hingga ujung terdepan pelayanan publik.
“Bersama 50 kabupaten/kota di Indonesia, Pemkab Kutim berupaya menjadi Smart City. Semua itu dilakukan, agar pelayanan kepada masyarakat akan menjadi jauh lebih baik lagi,” ungkap Wakil Bupati H Kasmidi Bulang pada pembukaan Latihan Dasar (Latsar) yang diikuti 75 CPNS Kutim, diruang Akasia, GSG, Pusat Perkantoran pemkab Kutim, Bukit Pelangi, Senin (21/10/2019).
Dengan demikian, lanjut Kasmidi, ASN juga dituntut berubah dan meningkatkan kualitas diri menjadi Smart ASN, yang tentunya searah dengan dinamisasi pemerintah diera digital. Tak kalah penting adalah kualitas dan kompentensi ASN yang semakin mumpuni, inovatif, berdaya saing tinggi, yang mewujudkan terlaksananya tata kelola pemerintah yang jauh lebih baik dan moderen.
“Pemerintahnya smart, Kabupatennya smart dan tentunya ASN juga smart saat melayani. Tidak hanya kompetensi dan motivasi ASN yang ditingkatkan. Ada lagi yang harus tetap dijaga dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yaitu etika,” ucap Kasmidi dihadapan 75 CPNS yang akan mengikuti Latsar selama 51 hari di BKPP Kutim ini.
Pada zaman sekarang ini, sambungnya, etika menjadi hal yang mulai tergerus, dan ditinggalkan seringkali didapati, pelayanan yang dingin dan kaku, tidak ada sentuhan kemanusiaanya disana.
“Padahal pelayanan manusia harusnya juga memanusiakan manusianya. Maka wajib setiap ASN harus bertumbuh, tidak hanya menjadi smart, namun juga harus ber-etika, tumbuh dengan smart dan profesional dan yang utama karakter yang baik,” tuturnya.
Lebih jauh, dikatakan Kasmidi, ada enam pilar etika dan ikut karakter yang bisa diadopsi dengan baik bagi ASN. Pertama, adalah kejujuran, sebisanya dipupuk kejujuran, tidak berbohong, tidak berdusta, dan berani membela kebenaran dalam pekerjaan maupun dalam melayani masyarakat.
Kedua, responsibility, tanamkan dalam diri untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diemban. Tiga, respek, biasa memerlukan orang lain, dengan hormat berlaku sopan, tanpa pandang bulu, dan tidak melukai orang lain.
Empat, keadilan, tidak mudah berprasangka buruk pada orang, tidak sembarangan menyalahkan orang lain. Lima, bertindak dengan ramah, peduli terhadap orang lain dalam hal ini masyarakat yang dilayani. Memaafkan yang berbuat salah, membantu yang mempunyai kesulitan.
Enam, berperan aktif dalam mengembangkan lembaga, atau institusi dimana ASN bekerja, mematuhi hukum, serta menghargai otoritas. Etika yang baik, akan menunjang pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kutim mengharapkan, ASN terus menggali ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas diri dan terus berinovasi serta menjunjungi tinggi etika profesi. Selain itu, memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi, untuk meningkatkan kinerja, Pemerintah Kabupaten kedepan.
Jadikan Latsar ini, sambungnya, sebagai ajang mengubah diri, menjadi aparatur yang berkualitas, dengan menunjukan semangat pengabdian, dengan berorientasi pada pelayanan, demi terwujudnya, pemerintah yang bersih dan berwibawa.
“Saya berharap, bahwa upaya dan kerja keras Pemerintah Kabupaten Kutim, menyelenggarakan kegiatan Diklat ini dapat disambut dengan baik oleh peserta dengan bersungguh – sungguh, mengikuti kegiatan ini dengan baik. Atas nama Pemkab Kutim, menyampaikan terima kasih kepada P3KDOD lembaga administrasi negara, yang turut memfasilitasi terselenggaranya Latsar,” tutupnya. (hms15)
