Tampak para pengunjung menikmati keindahan pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Foto: Ist)
SANGATTA – Pengelolaan wisata di Desa Sekerat selama ini belumlah maksimal. Padahal keindahan alam dan keramahan warga Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah diakui masyarakat luas. Wilayah desa yang berjarak sekitar 83 KM ke arah Timur Laut dari Kota Sangatta itu, memiliki harta terindah, berupa pantai berpasir putih dan landscape perbukitan yang menantang untuk olahraga paralayang.
Selain itu wilayah Sekerat kerap juga menjadi tujuan wisata religius, karena terdapat dua orang habib terkemuka, dimakamkan di wilayah tersebut. Pertama, Habib Abdullah bin Ali bin Syeh Abubakar dimakamkan di Lubuk Tutung, Sekerat dan Habib Husein bin Jafar Al-Habsyi, dimakamkan di daerah Sekurau Bawah.
Hal tersebut membuat jumlah kunjungan wisata ke daerah itu masih rendah, sekitar lima ribu hingga sepuluh ribu orang saat musim liburan. Karena itu pula, masyarakat sekitar belum memperoleh manfaat ekonomi berarti atas keberadaan lokasi wisata di Sekerat.
Untuk memaksimalkan potensi wisata Desa Sekerat, PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama Pemerintah Desa Sekerat dan Dinas Pariwisata Kutim, telah menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. Dalam kerjasama itu, STP membuat Penyusunan Masterplan Kawasan Pantai Sekerat, Desa Sekerat.
Setelah melalui survey, pemetaan dan analisis potensi dan peluang wisata Sekerat, pihak STP yang dipimpin oleh Dr Hery Sigit Cahyadi menyerahkan Dokumen Masterplan Pantai Sekerat, Senin (2/12/2019), di Desa Sekerat. Dokumen berisi manajemen pengelolaan wisata Sekerat itu, diserahkan kepada Pemerintah Desa Sekerat, KPC dan Dinas Pariwisata Kutim, pada acara Presentasi Akhir Masterplan Wisata Desa Sekerat.
“Saya bersama empat orang dosen lainnya telah memetakan potensi wisata di Sekerat ini. Intinya bahwa Sekerat adalah daerah yang berpeluang menjadi destinasi wisata local dan bisa ditingkatkan secara nasional,” kata Cahyadi.
Pemerintah Desa Sekerat menyambut antusias atas selesainya masterplan wisata Desa Sekerat. Melalui Penjabat (Pj) Kepala Desa Johansyah, pemerintah desa akan mendukung aplikasi dari dokumen tersebut.
“Kami akan mendukung setiap program yang direncanakan dan akan melibatkan masyarakat desa sebanyak mungkin,” kata Johansyah.
Johansyah juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada KPC, yang telah menghadirkan STP ke Desa Sekerat dan secara rutin mendampingi warganya melalui program corporate social responsibility (CSR).
“Terima kasih atas pendampingan KPC selama ini. Yang terbaru adalah masterplan wisata ini, dan semoga manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutup Johansyah.
Manager Bengalon Community Relation and Development (BCRD) KPC Syahruldin mengatakan, pengembangan wisata di Desa Sekerat berdasarkan usulan masyarakat setempat. Program pendampingan wisata ini berdasarkan usulan warga Sekerat.
“Kami tentu menyambut usulan tersebut dengan membuat masterplan bersama STP Bandung,” kata Syahruldin.
Syahruldin berharap, pengembangan wisata Sekerat nantinya bisa berdampak luas kepada warga Sekerat dalam hal peningkatan ekonomi. Hal itu sesuai dengan misi KPC yang menginginkan tumbuhnya ekonomi non tambang yang lebih berkelanjutan.
“Kami harapkan destinasi wisata ini bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat, dan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. Sehingga ketergantungan kepada tambang terus berkurang, yang pada akhirnya tumbuh ekonomi baru yang berkelanjutan,” kata Syahruldin. (*/hms15)