Beranda Kutai Timur Bupati Kutim Dukung GIZ, Transformasi Perkebunan Berkelanjutan

Bupati Kutim Dukung GIZ, Transformasi Perkebunan Berkelanjutan

346 views
0

Suasana Audiensi Bupati H Ardiansyah Sulaiman dengan GIZ atau Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit. Sebuah organisasi Jerman yang mendukung ekonomi hijau atau berbasis lingkungan berkelanjutan. Di Ruang Kerja Bupati Kutim, Sekretariat Kabupaten, di Pusat Perkantoran Pemkab Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta Utara. Foto: Fuji Pro Kutim

SANGATTA- Rampung menanam bibit pohon buah langka sekaligus meresmikan Ruang Terbuka Hijau di Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Rabu (8/3/2023), Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman langsung menerima audiensi GIZ atau Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit. Sebuah organisasi Jerman yang mendukung ekonomi hijau atau berbasis lingkungan berkelanjutan.

Audiensi berlangsung hangat di Ruang Kerja Bupati Kutim, Sekretariat Kabupaten, di Pusat Perkantoran Pemkab Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta Utara. Mendampingi Bupati Kutim menerima audiensi siang itu ada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kutim Noviari Noor dan beberapa lainnya. Sementara itu dari GIZ ada Gerd Fleischer selaku Lead Advisor Climate, GIZ Indonesia didampingi beberapa lainnya.

Dalam pertemuan tersebut disampaikan mengenai program kerja sama untuk membantu transformasi sektor perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kutim khususnya, menjadi perkebunan berkelanjutan. Kutim menjadi daerah produksi produk-produk perkebunan terutama sawit dan karet. Kerja sama GIZ dengan Kutim dan Kaltim pada umumnya terkait program menjalankan proses transisi energi berkeadilan. Termasuk program Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) berkelanjutan.

“Mengantisipasi dampak dari kemungkinan pengurangan penggunaan batubara dalam ketenagalistrikan di Indonesia. Program kerja sama ini bisa membantu untuk mengeksplorasi kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif yang bisa dijalankan di Kutai Timur dan Kalimantan Timur umumnya,” sebut Gerd Fleischer selaku Lead Advisor Climate GIZ Indonesia didampingi Ade Cahyat.

Untuk fokus kecamatan yang akan digunakan sebagai pilot project atau proyek percontohan, Gerd Fleischer mengaku masih memilih daerah yang tepat. Tergantung pada respon dari setiap Kecamatan. Dia memperkirakan, program dimaksud dapat di implementasikan di Kecamatan Bengalon, Karangan, Sangkulirang atau Sandaran.

“Mungkin dua atau tiga kecamatan saja sebagai sebagai pilot project,” sebutnya.

Mendengar paparan pihak GIZ, Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengaku mendukung program tersebut. Terlebih program yang dijalankan nanti fokus pada ekonomi hijau dan transisi energy berkeadilan. Artinya mendorong komitmen keberlanjutan lingkungan alam.

“Saya kira, saya (Bupati Kutim) akan selalu mendukung program GIZ yang konsen terhadap lingkungan,” tegas Ardiansyah.

Namun yang terpenting, menurut Bupati, masyarakat juga harus menyiapkan diri menyukseskan program tersebut. Sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Karena memiliki nilai tambah dari setiap pengembangan perkebunan kelapa sawit yang ada saat ini. Berikutnya mendukung ketahanan Indonesia dalam menghadapi resesi ekonomi global, membendung inflasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini