PADANG- Jelang berakhirnya Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI di Padang, Sumatra Barat, Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman bersua dengan petani dan nelayan dari Kutim yang tergabung dengan Kontingen Kalimantan Timur (Kaltim). Pertemuan digelar dengan suasana santai di sebuah rumah makan Cimpago Lake, Jalan Samudera, Purus, Kecamatan Padang Bar, Kota Padang, Rabu (14/6/2023) malam. Pertemuan berlangsung hangat sembari makan malam.
Banyak motivasi Yang disampaikan oleh orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut kepada para petani dan nelayan andalan dari 18 Kecamatan se-Kutim. Saat menyampaikan arahannya, Ardiansyah didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Dyah Ratnaningrum, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Sarah (Bappeda) Noviari Noor, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengadaan Ruang (PUPR) Muhammad Muhir, Ketua KTNA Kutim Suharman serta beberapa pejabat lingkup DTPHP Kutim.

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa menjadi petani maupun nelayan merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian secara makro di Kutim. Menyejahterakan rakyat dan daerah secara umum. Peluang bidang pertanian dalam arti luas sangat potential berkembang di Kutim. Karena beberapa komoditi produksinya sudah banyak diminati. Seperti pisang grecek yang permintaan di pasaran terus meningkat hingga ribuan ton. Belum lagi semangka, bawang merah, padi organik hingga nanas.
“Perikanan tangkap hingga perikanan darat yang juga memiliki peluang pasar potential,” jelas Ardiansyah.
Situasi perang antara Rusia dan Ukraina juga turut menjadi salah satu peluang Indonesia untuk mengendalikan krisis pangan dunia. Untuk itu petani dan nelayan Kutim harus menangkap dan memaksimalkan peluang tersebut. Tentunya Pemkab Kutim akan mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna menjebatani petani dan nelayan agar lebih berkembang. Seperti Diskop UKM, Dispar hingga Disperindag.

“Terbaru selama Penas KTNA ternyata ada sejumlah kerja sama bidang pertanian yang disepakati. Lampung bersedia membeli produksi pisang grecek dari kita, sedangkan Kutim akan memasarkan jahe Lampung yang sudah ada pembelinya. Kemudian Sumatera Utara berencana mendatangkan bibit pisang grecek dari Kutim,” sebut Ardiansyah berdasarkan informasi yang dihimpun oleh DTPHP Kutim.
Dia berharap para petani dan nelayan andalan Kutim mencontoh para petani lainnya yang sudah lebih dulu sukses. Tentunya dengan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Contohnya Kaubun dengan pisang dan padinya, Sangatta Selatan dengan bawang merah dan madu kelulut, Teluk Pandan khususnya Desa Martadinata dengan nanasnya, pesisir dengan lobster, Senambah di Muara Bengkal dengan ikan air tawarnya, peternakan serta lainnya.
Ardiansyah yang datang ke Padang untuk menerima penghargaan dari Menteri Pertanian, Kamis (15/6/2024) pagi juga memotivasi para petani nelayan andalan untuk memaksimalkan ilmu yang di dapat selama Penas KTNA untuk kemajuan pertanian dalam arti luas di Kutim. Membagikan pengalaman dan ilmu yang didapat kepada petani lainnya. Hingga akhirnya menjadi petani dan nelayan pengusaha profesional. Melahirkan petani-petani milenial yang inovatif serta mandiri. Mendorong Kutim sebagai daerah agribisnis dengan kemandirian pangan.

“Kutim punya kesempatan untuk mengirim produk-produk kita ke negara-negara yang butuh pangan dan sebagainya. Kesimpulannya dari apa yang saya sampaikan Bapak Ibu sekalian, kita harus yakin. Silakan berekspresi, berinovasi meningkatkan kreativitas,” ujar Ardiansyah.
Sebelum berakhir, Bupati bersama seluruh peserta Penas KTNA dari Kutim bergantian menyumbangkan suara emasnya dengan berkaraoke ria. (kopi3)