Undangan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024.
SANGATTA – Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan mencapai puncaknya Kamis (9/1/2025) besok. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutim akan menggelar Rapat Pleno Terbuka untuk menetapkan pasangan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Kutim. Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 10.00 WITA di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara.
Rapat pleno ini diadakan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Nomor 1797 Tahun 2024 tentang tata cara rekapitulasi hasil pemilu dan penetapan hasil pemilihan.
Ketua KPU Kabupaten Kutim Siti Akhlis Muafin, menyebutkan bahwa rapat ini adalah tahapan akhir dari Pilkada Serentak 2024.
“Penetapan ini adalah bentuk komitmen KPU dalam menjalankan proses demokrasi yang transparan dan akuntabel. Kami mengundang seluruh pihak terkait, termasuk media, untuk menjadi saksi atas momen penting ini,” ujar Siti.
Rundown acara menunjukkan agenda yang padat, mulai dari pembukaan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya hingga penyerahan Surat Keputusan penetapan kepada pasangan calon terpilih. Dua pasangan calon yang bersaing dalam Pilkada ini juga dijadwalkan memberikan sambutan resmi.
Acara ini rencananya akan dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk Bawaslu, DPRD, Kapolres Kutim, perwakilan pemerintah daerah, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat legitimasi hasil Pilkada yang telah melalui tahapan panjang, mulai dari kampanye hingga rekapitulasi suara.
Masyarakat Kutim sendiri menantikan pengumuman ini dengan penuh harapan. Pilkada kali ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi daerah ini. Dengan persiapan matang yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Kutim, rapat pleno besok diproyeksikan berjalan lancar dan sesuai jadwal. Momen ini akan menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan demokrasi di Kutim, sekaligus penanda dimulainya masa kepemimpinan baru. (kopi3)
