Momen tebar benih ikan lele dan nila di Telaga Batu Arang KPC. Foto: Yuni/Pro Kutim
SANGATTA — Di tengah hangatnya udara siang, riak air Telaga Batu Arang di Desa Swarga Bara, Kutai Timur (Kutim), bergelombang pelan saat ribuan benih ikan lele dan nila dilepas perlahan. Sebanyak 13.000 bibit ikan, seolah membawa harapan baru bagi masyarakat sekitar, ditabur bersama semangat kolaborasi antara PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Pangkalan TNI AL (Lanal) Sangatta, Selasa (15/4/2025).
Kegiatan yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan nasional ini berlangsung khidmat dan sederhana, namun sarat makna. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman hadir langsung, bersama jajaran pejabat daerah dan tokoh masyarakat, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret menuju kemandirian pangan berbasis potensi lokal.
Sebelum menebar benih, rombongan terlebih dahulu memanen ikan lele yang telah dibudidayakan beberapa bulan sebelumnya di telaga yang berada di jantung Swarga Bara. Panen ini menjadi simbol keberhasilan awal pemanfaatan sumber daya alam yang sebelumnya tak tergarap optimal.
“Ini bukan hanya tentang ikan. Ini adalah tentang harapan, kemandirian, dan keberlanjutan,” ujar Danlanal Sangatta, Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, yang memimpin jalannya kegiatan.
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun ketahanan pangan secara merata di seluruh Indonesia. Fajar menambahkan, panen berikutnya direncanakan dalam empat bulan ke depan.
“Hasilnya akan kami salurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Ikan lele dan nila ini bukan hanya makanan, tapi juga modal hidup,” ucapnya.
Bibit ikan yang ditebar kali ini merupakan bantuan dari Dinas Perikanan. Dengan kualitas unggul dan pengelolaan yang terarah, ikan-ikan ini diharapkan mampu berkembang pesat, menghasilkan panen yang melimpah dan berkelanjutan.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan apresiasi tinggi atas keterlibatan PT KPC dalam proyek sosial ini. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa sektor swasta mampu berkontribusi langsung pada kehidupan masyarakat melalui program-program berbasis lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.
“Potensi Telaga Batu Arang sangat besar. Jika dikelola bersama seperti ini, saya optimistis kita tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan lokal, tapi juga menciptakan peluang ekonomi baru,” ujar Ardiansyah.
Ia pun berharap kerja sama ini menjadi model sinergi antarlembaga yang bisa ditiru di wilayah lain.
Selain Danlanal dan Bupati, turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kejaksaan Negeri Kutim Reopan Saragih, Ketua DPRD Kutim Jimmi, Pimpinan PT KPC Nugroho, Safety Induction PT KPC Syarifudin, Kepala Satpol PP Fata Hidayat, Kadis TPHP Dyah Ratnanigrum, serta unsur Polres dan Kodim 0909 Kutim.
Kegiatan ini menandai babak baru dalam pola pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Dengan kolaborasi lintas sektoral, mulai dari TNI AL, pemerintah daerah, hingga perusahaan swasta, Kutim menunjukkan bagaimana pembangunan bisa dilakukan dari bawah, dari telaga yang tenang, dari benih-benih yang kecil, namun dengan semangat yang besar.
Jika 13.000 benih ini tumbuh dan berkembang, bukan tidak mungkin Swarga Bara kelak dikenal bukan hanya karena telaganya, tapi juga karena keteguhan masyarakat dan pemimpinnya dalam mengolah berkah alam menjadi kekuatan pangan. Sebab dalam setiap benih yang ditebar, bakal menduking kedaulatan pangan, kesejahteraan rakyat, dan keberlanjutan hidup. (kopi9/kopi13/kopi3)
