Suasana peluncuran Program Nasional TAMASYA. Foto: Bagus/Pro Kutim
MUARA WAHAU — Pemerintah secara resmi meluncurkan program nasional TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) di TPA Tunas Harapan, kawasan perkebunan sawit milik PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group, di Desa Long Wehea Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Dukbangga)/BKKBN ini merupakan langkah strategis dalam menyediakan layanan pengasuhan anak yang layak, aman, dan mendidik, khususnya bagi keluarga pekerja di sektor swasta.
Peluncuran ini melibatkan sinergi enam kementerian yang hadir secara daring, masing-masing menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program yang dinilai revolusioner ini.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, menyatakan bahwa TAMASYA bisa menjadi model pengasuhan ramah anak yang dapat direplikasi di berbagai wilayah di Indonesia.
“Program ini memperkuat komitmen kita dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak sejak usia dini,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyebut bahwa TAMASYA sejalan dengan kebijakan wajib belajar 13 tahun. Ia menegaskan pentingnya dukungan terhadap masa emas tumbuh kembang anak melalui lingkungan yang mendidik dan penuh kasih.
Menteri Sosial, Zaidullah Yusuf, menekankan bahwa taman pengasuhan seperti TAMASYA bukan sekadar tempat penitipan anak, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai peradaban.
“Di tempat ini, anak-anak tidak hanya dijaga, tetapi juga dididik dan diperlakukan dengan kasih sayang,” katanya.
Dari sisi ketenagakerjaan, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan bahwa program TAMASYA adalah contoh nyata lingkungan kerja yang ramah keluarga. Ia menyebut layanan pengasuhan anak sebagai salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, terutama perempuan.
Peluncuran program di kawasan PT DSN Group menjadi bukti kuat bahwa kolaborasi pemerintah dan sektor swasta mampu menciptakan dampak langsung bagi kesejahteraan keluarga pekerja. Dengan dukungan 91 TPA yang telah dimiliki PT DSN dan melayani lebih dari 1.800 anak, perusahaan ini menjadi pelopor implementasi lingkungan kerja yang inklusif dan ramah anak.
Program TAMASYA diharapkan menjadi inspirasi nasional, mendorong lebih banyak perusahaan dan institusi untuk berinvestasi dalam pengasuhan anak sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.(kopi8/kopi13)
