Momen audiensi Juleha ke Bupati Kutim. (Foto: Wahyu Pro Kutim)
SANGATTA – Selama ini masih banyak masyarakat yang saat menyembelih hewan kurban maupun hewan lainnya belum mengikuti prosedur dengan baik. Tentunya sesuai ketentuan dan syariat Islam. Sehingga kualitas daging yang dihasilkan menjadi kurang baik.
Kondisi dimaksud lantas dibahas Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam audiensi bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Juru Sembelih Halal (Juleha) Indonesia Kutim. Pambahasan santai namun serius tersebut berlangsung di ruang kerja Bupati Kutim, Sekretariat Kabupaten, Selasa (7/6/2022).
Ardiansyah pada kesempatan bersua “tukang jagal” hewan kurban tersebut, merespon positif adanya Juleha Indonesia di Kutim. Sebab adanya Juleha di Kutim tentunya dapat menindaklanjuti undang-undang terkait kehalalan. Bahkan pemotongan yang bersertifikat dan sebagainya.
“Semoga nanti mereka (Juleha) dapat memberi pemahaman kepada pihak masjid, siapa pun. Terutama di RPH, wajib diberikan pemahamam terkait penyembelihan hewan yang halal ini,” kata Ardiansyah.
Sementara itu, Ketua DPD Juleha Kutim Amirul Mukminin menjelaskan, keberadaan Juleha di Kutim didukung Pemkab Kutim. Dia menambahkan bahwa pihaknya akan mengundang bupati untuk menghadiri pelatihan terkait penyembelihan hewan yang halal, dalam waktu dekat. Tepatnya pelatihan untuk manjemen kurban, manajemen penyembelihan dan manajemen perawatan hewan yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim dan Masjid Agung Al-Faruq di Komplek Islamic Center, Bukit Pelangi.
“Juga pelatihan teknik asah bilah (pisau), insyaAllah dihadiri Ketua DPW dan Ketua DPP (Juleha Indonesia),” ujar Amirul dan dibenarkan Mansyur selaku Ketua Panitia Kegiatan Manajemen yang menjadi program Juleha. (kopi7/kopi3)
